بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BAB 5 DALIL KE 1
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: Inilah jalanku, aku berdakwah kepada Allah di atas bashiroh (dengan ilmu). Aku dan orang-orang yang mengikutiku juga berdakwah kepada Allah dengan ilmu. Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.” [Yusuf: 108]
Ayat yang mulia ini menjelaskan kewajiban berdakwah. Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata,
أن من لم يدع إلى الله وهو يستطيع الدعوة إلى الله، فإنه لم يحقق إتباعه للرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بل إتباعه فيه نقص عظيم
“Bahwa siapa yang tidak berdakwah kepada Allah padahal ia mampu berdakwah kepada Allah, maka ia belum merealisasikan ittiba’ (peneladanan) kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, bahkan dalam ittiba’nya terdapat kekurangan yang besar.” [I’aanatul Mustafid, 1/104]
Ayat yang mulia ini juga menjelaskan dua kunci sukses berdakwah, yaitu ikhlas dan ilmu. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
فتضمنت هذه الدعوة الإخلاص والعلم; لأن أكثر ما يفسد الدعوة عدم الإخلاص، أو عدم العلم، وليس المقصود بالعلم في قوله: ” على بصيرة ” العلم بالشرع فقط، بل يشمل: العلم بالشرع، والعلم بحال المدعو، والعلم بالسبيل الموصل إلى المقصود، وهو الحكمة
“Maka dakwah ini harus mencakup ikhlas dan ilmu, karena kebanyakan yang merusak dakwah adalah tidak ikhlas dan tidak ada ilmu. Dan bukanlah maksud ilmu dalam firman Allah, “Di atas bashiroh (dengan ilmu)”, hanyalah ilmu tentang syari’at saja, tetapi mencakup: (1) Ilmu tentang syari’at, (2) Ilmu tentang keadaan orang yang didakwahi dan (3) Ilmu tentang metode yang dapat mengantarkan kepada tujuan (cara berdakwah), yaitu dengan hikmah.” [Al-Qoulul Mufid, 1/130]
Ayat yang mulia ini juga menjelaskan bahwa dakwah Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam adalah dakwah kepada Allah, yaitu mengajak manusia taat kepada Allah dan menjauhi dosa. Dan ketaatan kepada Allah yang paling agung dan pondasi seluruh amal ibadah adalah tauhid, dan dosa terbesar adalah syirik.
Oleh karena itu, dakwah yang diprioritaskan seluruh para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam, serta para sahabat radhiyallahu’anhum adalah dakwah tauhid. Barangsiapa yang mementingkan selainnya maka ia telah menyimpang dari jalan yang lurus.
Kajian Sebelumnya:
3. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA & MISI PENGUTUSAN PARA RASUL
4. PERINTAH BERTAUHID & BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
5. SEPULUH WASIAT ALLAH ‘AZZA WA JALLA
6. Mengenal Hak Allah ‘Azza wa Jalla dan Hak Hamba
7. Tauhid adalah Benteng Terkuat dan Pintu Hidayah Terbesar
9. Tauhid adalah Benteng Terkuat dan Pintu Hidayah Terbesar
10. Profil Sang Pejuang Sejati
11. Lebih dari 70.000 Orang yang Akan Masuk Surga Tanpa Hisab dan Azab
12. Dosa yang Tidak Terampunkan
14. Akhir Kehidupan yang Paling Tragis
GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM
Channel Telegram:
taawundakwah
kajian_assunnah
kitab_tauhid
videokitabtauhid
kaidahtauhid
akhlak_muslim
Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke 628111833375
Atau 628111377787
Untuk Pembelian Buku Ketik:
Nama:
Judul Buku:
Alamat Lengkap Pengiriman:
Kirim ke 628118247111
Medsos dan Website:
Facebook
Instagram
Website
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum