Tauhid adalah Benteng Terkuat dan Pintu Hidayah Terbesar

Video Kitab Tauhid 7

0
464

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


BAB 2 DALIL KE 1

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan hidayah.” [Al-An’am: 82]

Al-Imam Al-Mufassir Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ} أَيْ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَخْلَصُوا الْعِبَادَةَ لِلَّهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ، لَهُ، وَلَمْ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا هُمُ الْآمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الْمُهْتَدُونَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Firman Allah ta’ala, ‘Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman’, maknanya: Mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan mereka tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, merekalah yang akan mendapatkan keamanan di hari kiamat dan hidayah di dunia dan akhirat.” [Tafsir Ibnu Katsir, 3/294, Fathul Majid, hal. 32]

Al-’Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

التوحيد حصن الله الأعظم الذي من دخله كان من الآمنين

“Tauhid adalah benteng Allah ta’ala yang terbesar, barangsiapa yang memasukinya maka ia aman.” [Badaai’ul Fawaaid, 2/470]

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

أن الله أثبت الأمن لمن لم يشرك، والذي لم يشرك يكون موحدا، فدل على أن من فضائل التوحيد استقرار الأمن

“Bahwa Allah menetapkan keamanan bagi orang yang tidak berbuat syirik. Dan orang yang tidak berbuat syirik adalah orang yang bertauhid, maka ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa diantara keutamaan tauhid adalah anugerah nikmat keamanan.” [Al-Qoulul Mufid, 1/63]

Dan hidayah dalam ayat ini mencakup dua macam hidayah:

1. Hidayah kepada ilmu, yaitu Allah mudahkan untuk mempelajari ilmu agama dan memahaminya dengan baik.

2. Hidayah kepada amalan, yaitu taufiq dari Allah ta’ala untuk mengamalkan ilmunya.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

وقوله: ” وهم مهتدون “: أي: في الدنيا إلى شرع الله بالعلم والعمل، فالاهتداء بالعلم هداية إرشاد. والاهتداء بالعمل: هداية توفيق، وهم مهتدون في الآخرة إلى الجنة

“Dan firman Allah, ‘Mereka itulah orang-orang yang mendapat hidayah’, maknanya: Hidayah di dunia kepada syari’at Allah dengan ilmu dan amal. Hidayah dengan ilmu adalah hidayah berupa bimbingan. Adapun hidayah dengan amal adalah hidayah taufiq (kemampuan untuk beramal), dan mereka juga akan mendapat hidayah di akhirat menuju surga.” [Al-Qoulul Mufid, 1/62]

Kajian Sebelumnya:

1. PENGANTAR MEMAHAMI TAUHID

2. FAIDAH MELIMPAH BASMALAH

3. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA & MISI PENGUTUSAN PARA RASUL

4. PERINTAH BERTAUHID & BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

5. SEPULUH WASIAT ALLAH ‘AZZA WA JALLA

6. Mengenal Hak Allah ‘Azza wa Jalla dan Hak Hamba

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Channel Telegram:
taawundakwah
kajian_assunnah
kitab_tauhid
videokitabtauhid
kaidahtauhid
akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke 628111833375
Atau 628111377787

WA Divisi Bisnis 

Untuk Pembelian Buku Ketik:
Nama:
Judul Buku:
Alamat Lengkap Pengiriman:
Kirim ke 628118247111

Medsos dan Website:
Facebook
Instagram
Website

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini