بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ada dua cara membayar fidyah:
Pertama: Membagi bahan makanan mentah kepada orang-orang miskin, untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan memberi makan satu orang miskin, sebanyak 1/2 sho’ (senilai kurang lebih 1,5 kg) bahan makanan pokok di negerinya.[1]
Nilai ½ sho’ berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
لِكُلِّ مِسْكِينٍ نِصْفَ صَاعٍ
“Setiap satu orang miskin setengah sho’.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ka’ab bin ‘Ujroh radhiyallahu’anhu]
Kedua: Menyiapkan makanan jadi dan memberikannya kepada orang-orang miskin, setiap satu porsi untuk satu hari puasa, sebagaimana yang dilakukan Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu,
فَقَدْ أَطْعَمَ أَنَسٌ بَعْدَ مَا كَبِرَ عَامًا أَوْ عَامَيْنِ، كُلَّ يَوْمٍ مِسْكِينًا، خُبْزًا وَلَحْمًا
“Anas bin Malik ketika telah tua, beliau memberi makan selama satu atau dua tahun, setiap satu hari puasa satu orang miskin, roti dan daging.” [Riwayat Al-Bukhari]
Beberapa Permasalahan Terkait Fidyah
1) Fidyah hendaklah diberikan dalam bentuk makanan tidak diuangkan,[2] karena Allah ta’ala berfirman,
فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
“Membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” [Al-Baqoroh: 184]
Dan para sahabat radhiyallahu’anhum membayar fidyah dalam bentuk makanan sebagaimana yang dilakukan Anas bin Malik radhiyallahu’anhu.
2) Kualitas makanan fidyah hendaklah sama dengan yang biasa kita dan keluarga kita makan.[3]
3) Fidyah boleh dibayarkan kepada satu orang miskin karena dalil tidak menentukan berapa orang miskin, berbeda dengan kaffaroh jima’, wajib dibagi kepada 60 orang miskin, sebagaimana akan datang pembahasannya lebih detail insya Allah.
4) Fidyah boleh diberikan di awal, tengah dan Akhir Ramadhan.
5) Bagi yang tidak mampu berpuasa dan tidak pula mampu membayar fidyah maka tidak ada kewajiban apa-apa baginya.
Disebutkan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
ويكفي دفع ذلك إلى فقير واحد، وإن عجزت عن الإطعام سقط عنك
“Boleh membayar fidyah kepada satu orang fakir, jika engkau tidak mampu maka hilang kewajiban membayar fidyah darimu.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/380 no. 15268]
Disebutkan juga dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
ويكفي دفع ذلك إلى مسكين واحد أو أكثر في أول الشهر أو أثنائه أو آخره
“Boleh membayar fidyah kepada satu orang miskin atau lebih di awal bulan Ramadhan, atau pertengahan dan akhirnya.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/380 no. 15268 dan 9/128 no. 17029]
Apabila Orang Sakit yang Tidak Dapat Diharapkan Kesembuhannya Ternyata Sembuh, Apa Kewajibannya?
“Sudah mencukupinya fidyah yang telah ia keluarkan dahulu setiap satu hari puasa yang ia tinggalkan, dan tidak wajib baginya meng-qodho’ puasa selama bulan-bulan waktu sakitnya tersebut, karena ketika itu ia dalam keadaan memiliki udzur dan ia telah melakukan kewajibannya saat itu.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/196 no. 4681]
Adapun sebaliknya, apabila sakitnya masih diharapkan kesembuhannya pada awalnya, kemudian ternyata berlanjut terus sampai tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka hendaklah ia membayar fidyah sebanyak hari-hari puasa yang telah ia tinggalkan tersebut.[4]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Catatan Kaki:
[1] Lihat Majmu’ Fatawa Ibni Baz rahimahullah, 15/175.
[2] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/183 no. 5750.
[3] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/189 no. 2129.
[4] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/189 no. 2129.
═══ ❁✿❁ ═══
Gabung Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787
TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim
Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– taawundakwah.com
– sofyanruray.info
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]