بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah ﷻ berfirman,
فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ
“Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allah memalingkan hati mereka.” [Ash-Shaf: 5]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
أَيْ فَلَمَّا عَدَلُوا عَنِ اتِّبَاعِ الْحَقِّ مَعَ عِلْمِهِمْ بِهِ أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ عَنِ الْهُدَى وَأَسْكَنَهَا الشَّكَّ وَالْحَيْرَةَ وَالْخُذْلَانَ كَمَا قَالَ تَعَالَى: وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصارَهُمْ كَما لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيانِهِمْ يَعْمَهُونَ [الْأَنْعَامِ: ١١٠] وقال تَعَالَى: وَمَنْ يُشاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَساءَتْ مَصِيراً [النِّسَاءِ: ١١٥] ولهذا قال تَعَالَى فِي هَذِهِ الْآيَةِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفاسِقِينَ
“Maknanya: Tatkala mereka berpaling dari mengikuti kebenaran padahal mereka punya ilmu tentangnya, maka Allah palingkan hati mereka dari hidayah, dan Allah timpakan kepadanya keraguan, kebingungan dan Allah biarkan tanpa mendapat pertolongan.
Sebagaimana firman Allah di ayat yang lain,
وَنُقَلِّبُ أَفْـِٔدَتَهُمْ وَأَبْصَٰرَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهِۦٓ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.” (Ali Imron: 110)
Juga firman Allah ta’ala di ayat yang lain,
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115)
Oleh karena itu, di akhir ayat yang sedang kita bahas ini, Allah ta’ala berfirman,
وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفاسِقِينَ
“…dan Allah tidak akan memberikan hidayah kepada kaum yang fasik itu.” (Ash-Shaf:5).” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/136]
Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,
قال: { فَلَمَّا زَاغُوا } أي: انصرفوا عن الحق بقصدهم { أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ } عقوبة لهم على زيغهم الذي اختاروه لأنفسهم ورضوه لها، ولم يوفقهم الله للهدى، لأنهم لا يليق بهم الخير، ولا يصلحون إلا للشر
“Allah ta’ala berfirman ‘Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran’ artinya: Mereka berpaling dari kebenaran dengan sengaja.
‘Allah memalingkan hati mereka’ sebagai hukuman bagi mereka atas penyimpangan yang mereka pilih untuk diri mereka dan keridhoan mereka kepadanya.
Maka Allah tidak memberi hidayah kepada mereka, karena mereka tidak layak mendapatkan kebaikan itu dan tidak pantas untuk mereka kecuali keburukan.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 858]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
═══ ❁✿❁ ═══
Insya Allah Bimbingan Umroh & Haji Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah:
– 17-25 Agustus 2023
– 19-27 September 2023
– HAJI 2024 (Bonus Umrah)
HUBUNGI wa.me/628118247111
═══ ❁✿❁ ═══
GABUNG TELEGRAM
Medsos dan YouTube:
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim]