Membantu Salim A. Fillah Mentarjih dan Menjawab Ulil Abshar Abdalla tentang Natal [Bag. 1]

13
53722

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Setelah menyebutkan adanya perbedaan pendapat tentang boleh tidaknya mengucapkan selama Natal, Saudara Salim A. Fillah menutup kultwit-nya dengan ucapan,

“Demikian bincang Natal. Semoga tak kecewa karena jawabnya tak satu. Sebab Salim, terlalu bodoh untuk lancang mentarjih ikhtilaf Ulama.”

Adapun Ulil Abshar Abdalla dengan tegas menyatakan dalam tweet-nya,

“Sekali lg tak ada larangan mengucapkan Selamat Natal di Quran atau hadis. Yg mengharamkannya, menurut saya, keliru.”

“Sama dengan umat Kristen yg mengucapkan Selamat Idul Fitri bukan berarti langsung mengakui doktrin tauhid ala Islam.”

“Mengucapkan Selamat Natal bukan berarti menyetujui doktrin agama Kristen.”

“Islam adalah agama “salam”, damai. Sudah selayaknya umat Islam menyelamati umat agama lain. Selamat berasal dari bhs Arab: damai.”

[Sekian nukilan]

Tanggapan:

Pertama: Peryataan Ulil bahwa, “Tak ada larangan mengucapkan Selamat Natal di Quran atau hadis”, sepintas dapat dipahami bahwa seorang muslim memang harus berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits, apa yang diperintahkan oleh keduanya hendaklah diamalkan dan apa yang dilarang hendaklah ditinggalkan, apa yang dikabarkan hendaklah diimani dan apa yang diingkari hendaklah juga diingkari, tentunya saya berharap inilah maksud Ulil, karena tidak diragukan lagi bahwa setiap muslim hendaklah berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat.

Maka dari itu saya ingin memanfaatkan pernyataan ini untuk mengingatkan kepada diri saya dan semua pembaca yang budiman, bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah telah mengajarkan kepada kita beberapa hal tentang orang-orang kafir yang harus kita imani dan amalkan, baik Yahudi, Nasrani atau kaum musyrikin secara umum, sebagaimana akan kami sebutkan diantara penegasan dan pernyataan Al-Qur’an dan Al-Hadits tersebut pada poin kedua.

Kedua: Benarkah Al-Qur’an dan Al-Hadits tidak melarang untuk mengucapkan Selamat Natal?

Jawabannya perlu dirinci:

1) Jika yang dimaksudkan adalah teks khusus seperti, “Janganlah kalian mengucapkan Selamat Natal” memang tidak ada, dan ini sama saja dengan teks khusus, “Jangan menkonsumsi narkoba”, “Jangan merokok”, tidak ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, apakah berarti hukum narkoba dan rokok tidak terlarang atau bahkan tidak ada dalam Islam?!

2) Jika yang dimaksudkan tidak ada satu pun dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits yang mengandung larangan mengucapkan Selamat Natal maka jelas keliru, karena hal itu sangat banyak. Sebelum saya sebutkan dalil-dalilnya insya Allah dan penjelasan ringkas sisi pendalilannya, terlebih dahulu perlu dipahami apa hakikat perayaan Natal, disebutkan dalam Wikipedia:

Natal (dari bahasa Portugis yang berarti “kelahiran”) adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember.”

Maka jelaslah, Natal adalah hari perayaan atas kelahiran Yesus Kristus, pertanyaannya apakah perayaan tersebut atas dasar beliau sebagai seorang Nabi atau “Tuhan”?

Apabila atas dasar beliau sebagai seorang Nabi maka sama dengan perayaan maulid Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, termasuk kategori bid’ah, mengada-ada dalam agama yang tidak beliau contohkan dan telah beliau larang, serta mengandung tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir dan berbagai kemungkaran lainnya.

Tidak diragukan lagi, mereka merayakannya atas dasar beliau sebagai “Tuhan” mereka bukan sebagai Nabi, dengan kata lain atas dasar kesyirikan dan kekufuran.

Berikur dalil-dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits yang mengandung larangan mengucapkan Selamat Natal:

  • Mereka adalah mahkluk terjelek dan kekal di neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik AKAN MASUK NERAKA JAHANNAM, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah SEBURUK-BURUK MAKHLUQ.” [Al-Bayyinah: 6]

Sisi pendalilan: Mereka adalah makhluk yang hina dan dimurkai Allah, apakah patut seorang yang beriman kepada-Nya memuliakan dan menghormati yang Dia hinakan dan murkai dengan mengucapkan Selamat Natal?!

  • Mereka lebih sesat dari hewan ternak. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

“Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami!? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti BINATANG TERNAK, bahkan mereka LEBIH SESAT jalannya (dari binatang ternak itu).”[Al-Furqon: 44]

Sisi pendalilan: Mereka lebih sesat dari binatang ternak karena menganggap Nabi yang manusia biasa sebagai “Tuhan”, bahkan mereka merayakan kelahirannya, mereka tahu dia lahir sama seperti manusia yang lainnya juga lahir dari rahim seorang ibu, apakah kita mengucapkan Selamat atas kesesatan mereka?!

  • Dosa yang mereka lakukan termasuk sebab terbesar malapetaka yang menimpa umat manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا

“Dan mereka (orang-orang Kristen) berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang mempunyai anak.”Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” [Maryam: 88-91]

Sisi pendalilan: Mereka berkata bahwa Yesus adalah anak Allah yang kelahirannya mereka rayakan, dengan sebab itu Allah murka kepada mereka, apakah patut setelah itu kita mengucapkan Selamat atas kemurkaan Allah atas mereka?!

  • Pernyataan tegas tentang kafirnya Nasrani. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ

“Sungguh telah kafir orang-orang (Kristen) yang mengatakan bahwa Allah adalah ‘Isa Al-Masih bin Maryam.” [Al-Maidah: 17] 

Sisi pendalilan: Mereka kafir karena menganggap Yesus sebagai sesembahan mereka, bukankah yang mereka rayakan hari lahirnya?! Patutkah kita mengatakan Selamat atas kekafiran Anda?!

  • Penegasan tentang batilnya aqidah Trinitas. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِين قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ

“Sungguh telah kafir orang orang (Kristen) yang mengatakan bahwa Allah adalah satu dari yang tiga, dan tidaklah sesembahan itu kecuali sesembahan yang satu (Allah subhaanahu wa ta’ala).” [Al-Maidah: 73] 

Sisi pendalilan: Mereka kafir karena meyakini Trinitas, salah satu oknum Trinitas itulah dasar perayaan Natal mereka, Patutkah kita mengatakan Selamat atas perayaan kekafiran ini?!

  • Penegasan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang mereka, sesuai dengan ayat-ayat di atas, beliau bersabda,

وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَد مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah ada seorang pun dari umat ini yang pernah mendengarkan tentang aku, apakah ia seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian ia mati sebelum beriman dengan ajaran yang aku bawa, kecuali termasuk penghuni neraka.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu] 

Sisi pendalilan: Mereka dipastikan sebagai penghuni neraka dikarenakan menyekutukan Allah dengan Yesus yang mereka peringati hari lahirnya. Jika ayat-ayat dan hadits yang telah sangat jelas akan kekafiran dan kejelakan mereka, kemudian kita masih mengucapkan Selamat Natal dan mencari-cari alasan pembenarannya, sungguh sangat layak kita bertanya kepada diri kita, masihkah tersisa iman dalam diri kita?!

Harapan: Semoga ayat-ayat dan hadits di atas menjadi renungan untuk mereka yang memiliki keyakinan kufur dan syirik liberal dan pluralisme: “Semua agama sama”, atau membenarkan agama selain Islam, atau tidak mengkafirkan non muslim. Karena hakikatnya meyakini hal itu sama saja dengan kekafiran; mendustakan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Insya Allah ta’ala bersambung.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

FansPage Website: Sofyan Chalid bin Idham Ruray [www.fb.com/sofyanruray.info]

13 KOMENTAR

  1. Bismillah, assalamu`alaikum …. jazaakallahu khoiron ustadz atas penjelasan di atas na`am tidak sedikit yang mengaku beragama islam namun masih ikut-ikutan mengucapkan selamat natal bahkan ikut merayakannya, semoga umat islam yang kurang ilmu agamanya ataupun yang mengikuti hawa nafsunya senantiasa Allah ta`ala memberikan taufik dan hidayahnya. `afwan ustadz izin copas untuk share di http://www.salafyciampeabogor.blogspot.com. jazaakallahu khoiro. baarakallahu fiikum.

  2. Ass ustad… nabi pernah berkata. barang siapa yg menyakiri kafir jimni. sama dgn menyakiti aku. berarti nabi menghormati org yg berbeda agama… bagaimana itu ustadz?? wss…ur

    • Wa’alaykumussalam,

      Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bukanlah menghormati kafir dzimmi ataupun mu’aahad, bukan pula menghormati agama mereka, bagaimana mungkin hal itu dilakukan padahal Allah ta’ala sangat membenci mereka dan agama mereka serta telah menghinakan mereka di dunia dan akhirtat?!

      Tetapi yang dihormati oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah PERJANJIAN dengan mereka, karena Allah ta’ala dalam banyak ayat memerintahkan untuk menghormati perjanjian, sebab kaum muslimin adalah orang-orang yang jujur dan amanah, diantaranya adalah firman-Nya,

      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَوْفُواْ بِالْعُقُودِ

      “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah perjanjian-perjanjian kalian.”

      WaLlaahu ta’ala A’lam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini