Metode Ahlus Sunnah dalam Menyikapi Ulama yang Bersalah

0
2270
بسم الله الرحمن الرحيم

Mencela Ulama bukan Manhaj Ahlus Sunnah

بعض خصائص الفرقة الناجية

لفضيلة الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ-حفظه الله

فإن طريقة أهل السنة والجماعة أنهم لا يذمون أهل العلم إذا أخطئوا في مسألة ما داموا مستمسكين بما دل عليه الدليل، يعني : في الجملة

فإذا غلط أحدهم في مسألة أو في مسألتين أو إجتهد فأخطأ، فإنهم لا يتبعونه فيما أخطأ فيه، لكنهم لا يذمونه لأنهم يعلمون أنه مجتهد، وأن العلماء هم ورثة الأنبياء

فمن منهجهم سلامة ألسنتهم من الوقيعة في أهل العلم، لأن العلماء هم ورثة الأنبياء وهم الذين يدلون الناس على الشريعة

فإذا قذف العلماء و طعن أهل العلم لأجل أن فلان لم يصوب فعلهم، فإنه يقع الضرب في ماذا؟ في الشرع

وأفرح ما يفرح الشيطان وأولياء الشيطان في أن يطعن في الذين يرشدون الناس وهم العلماء لأن يختل الناس ولا يبقى لهم من يرشدهم أو لا يبقى لهم من يثقون به، فيسيرون وفق أهوئهم فيضلون ويضلون

لهذا سلامة اللسان من الوقيعة في أهل العلم، هذه السنة وخصيصة من خصائص الطائفة المنصورة والفرقة الناجية

~من كتاب “الدروس العلمية العامة في العلم والدعوة والتربية” 2/487~

Diantara Kekhususan Ahlus Sunnah

[Nasihat Fadhilatusy Syaikh Sholih bin Abdul Aziz bin Muhammad Alus Syaikh hafizhahullah]

“Maka sesungguhnya jalan hidup Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak mencela ulama, apabila mereka (para ulama) bersalah pada suatu masalah sepanjang mereka berpegang kepada dalil secara umum.

Apabila salah seorang ulama keliru dalam satu atau dua masalah atau ia berijtihad dan salah maka Ahlus Sunnah tidak mengikuti kesalahan mereka namun juga tidak mencela mereka, karena Ahlus Sunnah menyadari bahwa ia seorang mujtahid, dan para ulama adalah pewaris para nabi.

Maka termasuk manhaj Ahlus Sunnah adalah selamatnya lisan-lisan mereka dari menjelek-jelekkan para ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi dan merekalah yang menunjuki umat kepada syari’at agama ini.

Apabila ulama telah dituduh dan dicela karena adanya seseorang yang tidak membenarkan pendapat mereka maka hantaman tersebut menimpa apa? Tentu menimpa syari’at…!

Dan yang paling menggembirakan setan dan para walinya adalah dicelanya orang-orang yang membimbing manusia yaitu para ulama, agar manusia menjadi rusak dan tidak tersisa lagi orang yang dapat membimbing mereka atau tidak tersisa lagi orang yang dapat dipercayai mereka (sebagai rujukan dalam agama), maka mereka berjalan di atas hawa nafsu sehingga mereka sesat dan menyesatkan.

Oleh karena itu, selamatnya lisan dari menjelek-jelekkan para ulama, inilah Sunnah dan karakteristik (prinsip khusus) golongan yang ditolong dan golongan yang selamat (Salafi, Ahlus Sunnah wal Jama’ah)”.

~Dinukil dari kitab “Ad-Durusul ‘Ilmiyyah Al-‘Aammah fil ‘Ilmi wad Da’wah wat Tarbiyah” 2/487­~

Sumber: WA Syiar Tauhid

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

FansPage Website: Sofyan Chalid bin Idham Ruray [www.fb.com/sofyanruray.info]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini