بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Alhamdulillaah, berikut ini adalah usaha para penuntut ilmu Salafiyin untuk mencari kejelasan permasalahan yang sebenarnya yang dihadapi oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Imam hafizhahullah terkait “perjanjian” dengan orang-orang Syi’ah Hutsi.
Semoga Allah ta’ala membalas para ustadz penuntut ilmu Salafiyin yang telah berusaha, khususnya para ustadz Ahlus Sunnah di Aceh, inilah transkrip tanya jawab via telepon antara Ustadz Farhan dan Asy-Syaikh Utsman bin Abdullah As-Salimi hafizhahumallah:
Ust. Farhan : Apa yang engkau nasihatkan untuk saudara-saudaramu di Indonesia dan di negara islam lain atau di negeri kafir yang terdapat di dalamnya Ahlus Sunnah, tentang sikap yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada Syaikh Al-Imam, dikarenakan menandatangani perjanjian dengan orang-orang Hutsy, karena kami mendengar dari beberapa da’i yang men-tahzdir dan bersikap keras terhadap guru kami Syaikh Muhammad Al-Imam.
Sebagian dari mereka mengatakan dengan menukil ucapan dari beberapa ulama bahwasanya beliau adalah Ahli bid’ah, sesat, Ikhwani. Dan sebagian lainnya mengatakan “Wajib untuk berlepas diri dari perjanjian tersebut” sebagaimana yang dikatakan oleh (Syaikh) ‘Arafat, dan ucapan-ucapan semisalnya yang selalu disebarkan oleh mereka sehingga orang yang mendengarnya mengambil kesimpulan bahwa Syaikh Al-Imam telah keluar dari manhaj Salaf.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan nasihat dan arahan dari engkau wahai guru kami bagi penuntut-penuntut ilmu dan murid-muridmu (semoga Allah memberkahimu)?
Syaikh Utsman : “Pada dasarnya perjanjian tersebut bukanlah atas inisiatif dari Syaikh Al-Imam, akan tetapi terpaksa beliau melakukan hal tersebut untuk mengikat perjanjian dengan orang-orang tersebut (Hutsy) yang saat ini memiliki dominasi kekuatan di Yaman, sehingga sangat nampak bahwasanya beliau adalah orang yang terpaksa untuk menghindari bahaya diri dan bagi saudara-saudaranya.
Walaupun pada hakikatnya kami Ulama Yaman (tidak memvonis beliau) sebagaimana yang divoniskan sebagian ulama bahwasanya dia telah keliru, karena Syaikh Al-Imam memiliki ‘udzur dikarenakan beliau terpaksa harus melakukannya.
Kritik adalah sesuatu yang sah-sah saja. Namun tidak pantas untuk memvonis bahwasanya beliau telah keluar dari manhaj Salaf. Beliau (walhamdulillah) masih sebagai seorang salafi.
Kesalahan harus dibantah dan ditolak, akan tetapi vonis bahwasanya beliau telah menjadi seorang Ikhwani atau yang semisalnya, hal ini tidaklah pantas.
Namun kami menanggapi hal tersebut yang telah diucapkan oleh sebagian ulama. Kami katakan, “Siapapun dari kalangan ulama yang telah berijtihad dalam mengatakan hal tersebut, kami memohon agar Allah membalas ijtihadnya dengan kebaikan, namun vonis tersebut tidaklah benar.
Kami nasihatkan kepada para penuntut ilmu untuk senantiasa menyibukkan diri dengan belajar dan tidak ikut campur dalam permasalahan ini, karena mereka semua adalah ulama sunnah. Dan tidak perlu untuk mencela (menjatuhkan) yang ini atau yang itu.”
Ust. Farhan : Syaikh, kami berharap engkau menyebutkan kepada kami (para penuntut ilmu di negeri ini atau negeri yang lain) nama-nama ulama Ahlus Sunah di Yaman, sehingga Ahlus Sunnah bisa mengetahui ulama-ulama mereka dari yang selainnya, agar mereka tidak (salah) masuk ke barisan orang-orang yang mencela ulama dan mencerai-beraikan barisan mereka (semoga Allah memberkahimu wahai Syaikh)?
Syaikh Utsman : Ulama-ulama Yaman yang saat ini menyibukkan diri dengan mengajarkan kepada orang-orang dakwah salafiyah, di antaranya; Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Al-Wushabi, Syaikh Al-Imam, Syaikh Abdurrahman Al-Adeni, Syaikh Al-Bura’i, Syaikh Ash-Shomaali, Syaikh Abdullah bin Utsman, dan Syaikh lain selain mereka seperti Syaikh Nu’man, Syaikh Syamlan, dan Syaikh-syaikh lain yang dibawah tingkatan mereka. (Walhamdulillah, kami memohon agar Allah senantiasa memberi taufiq kepada mereka), dan kami ucapkan semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan dan kami memohon kepada Allah agar senantiasa memberi taufiq kepada yang Dia cintai dan ridhai.
Ust. Farhan : Kami sampaikan amanah dari Ikhwah di sini untuk memberi salam kepadamu wahai Syaikh.
Syaikh Utsman : “Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wabarakaatuh”
Ust. Farhan : Kami mempersaksikan kepada Allah bahwasanya kami mencintai engkau karena Allah, dan kami memohon kepada Allah agar mengumpulkan kita semua di dalam surga-Nya. Dan kami sampaikan kabar gembira bahwasanya Dakwah Salafiyah telah tersebar luas di daerah ini yang semata-mata dikarenakan karunia dan rahmat dari Allah Subhaanhu Wata’ala.
Syaikh Utsman : Semoga Allah senantiasa memberi taufik-Nya untuk kalian.
Artikel Terkait: https://sofyanruray.info/alasan-yang-benar-untuk-asy-syaikh-muhammad-al-imam-dalam-perjanjian-yang-terbimbing/
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
FansPage Website: Sofyan Chalid bin Idham Ruray [www.fb.com/sofyanruray.info]