Hukum Melucu dalam Berdakwah

1
9797

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Kewajiban Dakwah

Fatwa Asy-Syaikh Prof. DR. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah:

السؤال: اتخذ بعض الدعاة الضحك طريقة ووسيلة لدعوة الناس للهداية والتوبة إلى الله من خلال المحاضرات والكلمات التي يلقونها، ماحكم هذا في الدعوة إلى الله؟

الجواب: ماصار المزح والضحك في يوم من الأيام من الدعوة إلى الله! الدعوة إلى الله تكون بالكتاب والسنة وبالوعظ والتذكير، أما المزح والضحك فهذا يُميتُ القلوب، ويصير الناس يضحكون ويمزحون ويأتون إلى هذا المكان لامن أجل الدعوة، يأتون من أجل الترويح! وهذا لايصلح أبدا وليست هذه بطريقة دعوة، وإنما طريقة ترويح

Tanya: Sebagian da’i menjadikan tertawa sebagai metode dan sarana mendakwahi manusia agar mereka mendapat hidayah dan bertaubat kepada Allah dengan sebab ceramah dan kata-kata yang mereka sampaikan, apa hukum cara seperti ini dalam berdakwah kepada Allah?

Ustadz Bukan PelawakJawab: “Tidak akan pernah candaan dan tertawaan menjadi metode dakwah kepada Allah selamanya. Dakwah kepada Allah hendaklah dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta nasihat dan peringatan. Adapun candaan dan tertawaan maka ini mematikan hati. Manusia pun tertawa dan bercanda, mereka datang ke tempat ini bukan karena dakwah, tapi untuk hiburan, maka ini tidak benar selamanya, ini bukan cara berdakwah tapi cara menghibur.”

[Al-Ijaabaat Al-Muhimmah, 1/193-194]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

FansPage Website: www.fb.com/sofyanruray.info

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini