TIPU DAYA SETAN DI TEMPAT ANGKER

20
2745

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Termasuk tipu daya setan yang banyak menyesatkan manusia yang bodoh adalah menakut-nakuti manusia di satu tempat sehingga tempat itu dikenal “angker” atau “keramat”.

Tujuan utama mereka agar manusia terjerumus dalam dosa terbesar yang dapat mengekalkan pelakunya di neraka, yaitu dosa syirik, seperti memohon perlindungan kepada setan-setan yang mereka anggap “penunggu” atau “penguasa” di tempat itu.

Allah ta’ala berfirman,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di kalangan jin, maka para jin itu menambah bagi mereka dosa dan ketakutan.” [Al-Jin: 6]

Al-Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan dalam Tafsir beliau,

إذا نزلوا واديا أو مكانا موحشا من البراري وغيرها كما كان عادة العرب في جاهليتها يعوذون بعظيم ذلك المكان من الجان

“Apabila mereka (kaum musyrikin di masa Jahiliyah) mendatangi suatu lembah atau tempat tertentu yang angker di suatu daratan atau tempat lainnya, sebagaimana kebiasaan orang Arab di masa Jahiliyah, mereka memohon perlindungan kepada jin “penguasa” tempat tersebut.” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/239]

Kaum musyrikin di zaman Jahiliyah memohon perlindungan kepada jin penguasa di tempat tersebut setelah ditakut-takuti oleh setan-setan yang mendiami tempat itu.

Baca Juga : Maksiat Menghambat Rezeki

Dan ternyata, pada awalnya setan juga takut dengan kedatangan manusia di tempat mereka, demi melihat ketakutan manusia kepada mereka dalam bentuk permohonan agar diberi perlindungan, maka para setan pun mulai menakut-nakuti manusia, maka jadilah hal ini sebuah metode untuk menyesatkan manusia.

Al-Imam Ibnu Abi Hatim rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya,

عن عكرمة قال: كان الجن يَفْرَقُون من الإنس كما يفرَق الإنس منهم أو أشد، وكان الإنس إذا نزلوا واديا هرب الجن، فيقول سيد القوم: نعوذ بسيد أهل هذا الوادي.فقال الجن: نراهم يفرقون منا كما نفرق منهم. فدنوا من الإنس فأصابوهم بالخبل والجنون

“Dari Ikrimah, beliau berkata, dahulu jin lari dari manusia (karena takut) sebagaimana manusia lari dari jin bahkan lebih takut lagi. Dan ketika manusia mendatangi lembah tertentu maka jin pun lari, lalu pemimpin kaum manusia (yang melewati lembah tersebut) berkata, “Kami berlindung dengan penguasa (jin) yang menghuni lembah ini,” maka jin berkata, “Kami lihat mereka (manusia) takut kepada kita sebagaimana kita takut kepada mereka.” Lalu para jin mulai mendekat kepada manusia dan menimpakan penyakit gila dan linglung (yakni kesurupan).” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/239]

Maka jelaslah, keangkeran suatu tempat:
– Bukan karena adanya kuburan atau makam ‘keramat’.
– Bukan pula karena ada arwah penasaran yang meninggal secara tidak wajar di tempat tersebut.
Semua itu hanyalah tipu daya setan untuk menyesatkan manusia.

Minimalnya, jika seseorang telah berkeyakinan bahwa orang yang sudah mati ruhnya dapat bergentayangan lagi di dunia dan bisa memberi manfaat atau menimpakan bahaya maka aqidah tauhidnya menjadi rusak.

Karena keyakinan yang benar berdasarkan dalil-dalil syari’at, orang yang sudah mati hanya memiliki dua keadaan, apakah nikmat atau azab kubur yang dia dapatkan. Demikian pula, orang yang sudah mati tidak dapat memberi manfaat dan menimpakan bahaya.

Baca Juga : Kisah Kecemburuan yang Menakjubkan

BEBERAPA BENTUK KESYIRIKAN KARENA TAKUT TEMPAT ANGKER

1. Syirik dalam do’a atau isti’adzah, memohon perlindungan kepada selain Allah ta’ala, yaitu kepada setan, seperti ucapan sebagian orang, “Mbah permisi, saya mau lewat, tolong jangan diganggu”.

Seharusnya berdoa dan memohon perlindungan hanya kepada Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana firman-Nya,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Fushshilat: 36]

2. Syirik dalam tawakal, yaitu bergantung hati kepada selain Allah ta’ala dalam perkara yang  tidak mampu dilakukan kecuali hanya oleh Allah ta’ala semata, seperti bergantung hati kepada setan atau makhluk apa pun.

Seharusnya tawakkal hanya kepada Allah ‘azza wa jalla maka pasti Allah akan menolong, sebagaimana firman-Nya,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُه

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah Penolongnya.“ [Ath-Tholaq: 3]

3. Syirik dalam khauf (takut), yaitu takutnya seseorang kepada makhluk:
– Dengan keyakinan makhluk itu dapat menimpakan kemudharatan kepadanya tanpa izin Allah Allah ta’ala.
– Atau keyakinan bahwa makhluk itu dapat menimpakan suatu bahaya yang hanya mampu ditakdirkan oleh Allah seperti bencana alam.

Padahal setan-setan itu tidak sedikit pun mampu menimpakan bahaya kepada manusia kecuali dengan izin Allah ta’ala dan tidak melampaui Allah, maka takutlah hanya kepada Allah, sebagaimana firman-Nya,

إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” [Ali Imron: 175]

4. Syirik dalam roja’ (harap), yaitu mengharapkan sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali hanya oleh Allah ta’ala, seperti mengharapkan perlindungan dari semua bahaya.

Berdoalah dan berharaplah hanya kepada Allah, karena hanya Dia yang dapat menakdirkan kemanfaatan dan kemudaratan, sebagaimana firman-Nya,

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudarat (bahaya) kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang lalim.” [Yunus: 106]

5. Taqorrub (mendekatkan diri) kepada setan. Kesyirikan dalam bentuk ini sangat beragam dan luas, terkadang dalam bentuk mempersembahkan sesajen atau sembelihan untuk makhluk tersebut.

Padahal menyembelih itu ibadah yang hanya boleh dipersembahkan hanya kepada Allah, sebagaimana firman-Nya,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah salat karena Rabbmu dan Menyembelihlah (hanya untuk-Nya).” [Al-Kautsar (108): 2]

6. Syirik dalam rububiyyah, yaitu meyakini ada selain Allah ta’ala yang mengatur alam ini, sehingga bisa memberikan kemanfaatan dan menimpakan bahaya atau menolak dan menghilangkan bahaya tersebut.

Dan Allah ta’ala telah mencela kaum musyrikin yang beribadah kepada selain-Nya, yang tidak sedikit pun mampu memberi manfaat dan menimpakan bahaya kepada mereka, tidak pula mampu menghilangkan atau mencegah suatu bahaya, sebagaimana firman-Nya,

قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنفَعُكُمْ شَيْئًا وَلا يَضُرُّكُمْ

“Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat (bahaya) kepada kamu?” [Al-Anbiya’: 66]

Juga firman-Nya,

قُلِ ادْعُواْ الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلاَ يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلاَ تَحْوِيلاً

“Katakanlah: Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari padamu dan tidak pula memindahkannya.” [Al-Isra’: 56]

Baca Juga : Tiga Cara yang Paling Jitu dalam Menuntut Ilmu

KUNCI UTAMA MENGHADAPI “PENGGANGGU” DI TEMPAT ANGKER

Kunci utama menghadapi gangguan setan dan bahaya apa pun adalah tauhid, memurnikan ibadah kepada Allah semata dan menjauhi semua dosa syirik.

Karena tauhid adalah sebab utama mendapat anugerah nikmat keamanan dari Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana firman-Nya,

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُون

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-An’am (6): 82]

Makna kezaliman dalam ayat ini adalah perbuatan syirik yang merupakan kezaliman terbesar, sebagaimana diterangkan dalam hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, beliau berkata,

لَمَّا نَزَلَتْ (الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ) شَقَّ ذَلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَالُوا أَيُّنَا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْسَ هُوَ كَمَا تَظُنُّونَ إِنَّمَا هُوَ كَمَا قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ يَا بُنَىَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Ketika turun ayat, ‘Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman’. (Al-An’am: 82) maka ketentuan dalam ayat ini memberatkan para sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, sampai mereka berkata: Siapa diantara kita yang tidak menzhalimi dirinya sendiri?

Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: (Kezaliman dalam ayat tersebut) tidak seperti yang kalian kira, kezaliman yang dimaksud adalah (syirik) sebagaimana ucapan Luqman kepada anaknya, ‘Wahai anakku janganlah menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang besar’. (Luqman: 13).” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

DOA MENGHADAPI “PENUNGGU” TEMPAT ANGKER

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نَزَلَ أَحَدُكُمْ مَنْزِلاً فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. فَإِنَّهُ لاَ يَضُرُّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْه

“Apabila seorang diantara kalian mendatangi suatu tempat hendaklah membaca:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“A’uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”

Maka sesungguhnya (jika dia membaca doa tersebut) tidak ada apa pun yang dapat membahayakannya sampai dia meninggalkan tempat itu.” [HR. Muslim dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyyah radhiyallahu’anha]

Doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap sore 3 kali dan untuk memohon perlindungan kepada Allah ta’ala dari binatang berbisa atau binatang buas, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَقِيتُ مِنْ عَقْرَبٍ لَدَغَتْنِى الْبَارِحَةَ قَالَ أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرُّكَ

“Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam lalu berkata, wahai Rasulullah, tadi malam aku disengat kalajengking, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, Andaikan ketika memasuki waktu sore engkau membaca doa:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“A’uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”

Maka kalajengking itu tidak dapat membahayakanmu.” [HR. Muslim]

Juga disunnahkan membaca doa perlindungan bagi anak-anak, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ ، أَعُيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ وَيَقُولُ إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ

“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah memperlindungkan Al-Hasan dan Al-Husain (kepada Allah ta’ala):

أَعُيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

“U’idzukuma bi kalimaatillaahit taammati min kulli syaithonin wa haamatin wa min kulli ‘ainin laamatin.”

“Aku memperlindungkan kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang berbisa dan mata yang dengki (makna yang lain: segala macam bahaya).”

Dan beliau bersabda, (kepada Al-Hasan dan Al-Husain), sesungguhnya bapak kalian berdua (yaitu nabi Ibrahim ‘alaihissalam) memperlindungkan Ismail dan Ishaq dengan doa ini.” [HR. Al-Bukhari]

Dan masih banyak doa-doa yang dapat dibaca untuk meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Jika seseorang belum menghapalnya maka boleh berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah ta’ala dengan bahasa apa saja yang dia ketahui, tentunya disertai dengan tawakal dan pengharapan hanya kepada Allah tabaraka wa ta’ala.

Bagi seorang muslim, doa dan tawakal kepada Allah ta’ala disertai usaha maksimal sudah cukup untuk selamat dari berbagai macam bahaya yang mengancamnya, dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala, karena itulah yang diajarkan oleh syari’at yang mulia ini.

Sehingga tidak perlu membunyikan klakson ataupun minta permisi kepada para para jin yang mendiami jalan tertentu, apalagi sampai memohon kepada mereka agar dilindungi dan diselamatkan dalam perjalanan, karena perbuatan itu termasuk kesyirikan yang justru lebih berbahaya dibanding musibah kecelakaan yang kita alami di dunia ini.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Channel Telegram:
taawundakwah
kajian_assunnah
kitab_tauhid
videokitabtauhid
kaidahtauhid
akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook
Instagram
Website

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

20 KOMENTAR

  1. CIPULARANG KM 64-70, KM 68-72 & KM 90-100 : DO’A, BACAAN & TIPS JITU MENANGKAL “SETAN PENUNGGU” & KEANGKERAN MISTIS TOL CIPULARANG (Cikampek, Purwakarta, Padalarang) « ‎ ‎طبيب الطب النبوي | Dokter Peng CIPULARANG KM 64-70, KM 68-72 & KM 90-100 : DO’A, BACAAN & TIPS JITU MENANGKAL “SETAN PENUNGGU” & KEANGKERAN MISTIS TOL CIPULARANG (Cikampek, Purwakarta, Padalarang) « ‎ ‎طبيب الطب النبوي | Dokter Peng

    […] :  http://nasihatonline.wordpress.com/2011/09/10/cara-menghadapi-penunggu-tol-cipularang/#more-798 Advertisement LD_AddCustomAttr("AdOpt", "0"); LD_AddCustomAttr("Origin", "other"); […]

  2. Alhamdulillah. Semoga masyarakat seluruhnya menjadi sadar.
    Semoga Allah selalu memberi taufiq bagiku, bagi kalian, dan bagi kaum muslimin semuanya. Semoga Allah memberi hidayah serta taufiq bagi seluruh rakyat Indonesia.

  3. Bismillah
    Ustadz, ana Izin share di blog ana yang berisi khusus permasalahan ghaib, karena banyak blog-blog yang membicarakan ghaib yang bersumber dari syeithon. Jazakallahu khoiroo

  4. Bismillah
    Ustadz, ana izin share untuk ana pribadi dan keluarga,dan semoga ALLAH selalu memberikan kemudahan kepada ustadz,ana dan seluruh kaum muslimin yang berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunnah untuk mempelajari ilmu agama yang mulia ini.
    Jazakallahu Khoir

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini