Syahadat Muhammad Rasulullah, Makna, Rukun, Cakupan dan Konsekuensinya

0
561

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata,

معنى شهادة “أن محمداً رسول الله” هو الإقرار باللسان والإيمان بالقلب بأن محمد بن عبد الله القرشي الهاشمي رسول الله – عز وجل – إلى جميع الخلق من الجن والإنس

“Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengakui dengan lisan dan beriman dengan hati bahwa Muhammad bin Abdullah Al-Qurasyi (yang berasal dari Suku Qurays) Al-Hasyimi (dari Bani Hasyim) adalah utusan Allah ‘azza wa jalla untuk seluruh makhluk dari kalangan jin dan manusia.” [Syarhu Tsalatsatil Ushul, hal. 85]

RUKUN SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH

1. Meyakini beliau sebagai hamba Allah, yang tidak layak disembah.

2. Meyakini beliau utusan Allah, yang wajib dicintai dan diteladani.

DALIL RUKUN SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ

“Katakanlah (wahai Muhammad): Aku hanyalah manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwa sesembahan kalian adalah sesembahan yang satu (Allah subhanahu wa ta’ala)…” [Al-Kahfi: 110]

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam adalah manusia yang tidak berhak disembah, dan seorang rasul yang harus ditaati karena yang beliau ajarkan adalah wahyu Allah ta’ala.

CAKUPAN KEIMANAN TERHADAP MUHAMMAD RASULULLAH

1. Mengimani beliau shallallaahu’alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul.

Allah ta’ala berfirman,

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ

“Muhammad adalah utusan Allah…” [Al-Fath: 29]

Allah ta’ala juga berfirman,

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari dirimu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” [At-Taubah: 128]

2. Mengimani beliau shallallaahu’alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir.

Allah ta’ala berfirman,

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al-Ahzab: 40]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي

“Sesungguhnya tidak ada nabi setelahku.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

3. Mengimani beliau shallallaahu’alaihi wa sallam diutus untuk seluruh umat manusia, di seluruh negeri, sejak beliau diutus sampai hari kiamat, seluruh manusia harus tunduk kepada syari’at beliau shallallaahu’alaihi wa sallam.

Allah ta’ala berfirman,

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِ ٱلنَّبِىِّ ٱلْأُمِّىِّ ٱلَّذِى يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَكَلِمَٰتِهِۦ وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” [Al-A’rof: 158]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

وكانَ النبيُّ يُبْعَثُ إلى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وبُعِثْتُ إلى النَّاسِ كَافَّةً

“Dahulu para nabi diutus untuk kaumnya saja, sedang aku diutus untuk seluruh manusia.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu]

4. Mengimani syari’at beliau shallallaahu’alaihi wa sallam sempurna, dan beliau telah mengajarkan semuanya.

Allah ta’ala berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al-Maidah: 3]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ

“Sesungguhnya tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun kecuali wajib baginya untuk menunjukkan kebaikan yang diketahuinya kepada umatnya, dan memperingatkan keburukan yang diketahuinya kepada umatnya.” [HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ، ويُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ، إِلا وَقَدْ بُيِّنَ لَكُمْ

“Tidak tersisa sedikit pun yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah dijelaskan kepada kalian.” [HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1803]

KONSEKUENSI SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH

١- طَاعَتُهُ فِيمَا أَمَرَ

1. Menaati perintah beliau shallallaahu’alaihi wa sallam.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“Barangsiapa menaati Rasul maka sungguh ia taat kepada Allah…” [An-Nisa: 80]

Allah ‘azza wa jalla juga berfirman,

وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا

“…dan jika kamu menaati Rasul maka kamu mendapatkan hidayah…” [An-Nur: 54]

٢- تَصْدِيقُهُ فِيمَا أَخْبَرَ

2. Membenarkan apa yang beliau shallallaahu’alaihi wa sallam kabarkan.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ، إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

“Dan tiaklah yang Rasul ucapkan berasal dari hawa nafsu. Tidaklah ucapannya melainkan wahyu yang diberikan kepadanya.” [An-Najm: 3-4]

٣- اجْتِنَابُ مَا نهى عنه وزجر

3. Menjauhi apa yang beliau shallallaahu’alaihi wa sallam larang dan peringatkan darinya.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

“…dan apa saja yang diajarkan Rasul amalkanlah, dan apa saja yang beliau larang tinggalkanlah…” [Al-Hasyr: 7]

٤- أن لا يعبد الله إلا بما شرع

4. Tidaklah Allah ta’ala disembah kecuali dengan petunjuk beliau shallallaahu’alaihi wa sallam.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya (dalam keadaan dirahmati) maka hendaklah ia beramal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” [Al-Kahfi: 110]

Amal shalih adalah amalan yang sesuai petunjuk Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهْوَ رَد

“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Gabung Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– taawundakwah.com
– sofyanruray.info

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini