بسم الله الرحمن الرحيم
Dosa Syirik, menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala, yaitu meyakini ada selain Allah yang patut disembah atau mempersembahkan satu bentuk ibadah kepada selain Allah ta’ala, bukan saja dosa terbesar yang tidak terampuni, tetapi sekaligus pelecehan kepada Allah tabaraka wa ta’ala dan kepada akal sehat pelakunya sendiri.
Mengapa Syirik Itu Pelecehan kepada Allah Ta’ala?
Karena hakikat syirik adalah menyamakan Allah ta’ala yang Maha Perkasa, Maha Suci, Maha Kuasa, Maha Baik dan Pemilik semua sifat kesempurnaan, dengan makhluk yang lemah lagi hina serta tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan apa-apa untuk memberi manfaat atau menimpakan mudarat kepada para penyembahnya, tidak pula bisa menciptakan rezeki dan kenikmatan untuk mereka.
Allah ta’ala telah membuat perumpamaan antara Dia sebagai sesembahan yang benar dan makhluk-makhluk yang dianggap sesembahan oleh manusia,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لاَّ يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah (dalam ibadahmu) sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walau mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal (keagungan) Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” [Al-Hajj: 73-74]
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
أَخْبَرَ تَعَالَى أَنَّهُ لَوِ اجْتَمَعَتْ آلِهَتُهُمْ كُلُّهَا، مَا اسْتَطَاعُوا خَلْقَ ذُبَابَةٍ، بَلْ لَوِ أستَلبتهم الذُّبَابَةُ شَيْئًا مِنْ حَقير الْمَطَاعِمِ وَطَارَتْ، لَمَا اسْتَطَاعُوا إِنْقَاذَ ذَلِكَ مِنْهَا، فَمَنْ هَذِهِ صِفَتُهُ وَحَالُهُ، كَيْفَ يُعْبَدُ لِيَرْزُقَ وَيُسْتَنْصَرُ؟ وَلِهَذَا قَالَ تَعَالَى: {لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ} أَيْ: بَلْ هُمْ مَخْلُوقُونَ مَصْنُوعُونَ كَمَا قَالَ الْخَلِيلُ: {قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ}
“Allah ta’ala mengabarkan bahwa, andaikan seluruh sesembahan selain Allah bersatu untuk menciptakan seekor lalat niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya, bahkan jika seekor lalat merampas sedikit makanan dari mereka dan terbang kembali, niscaya mereka tidak akan sanggup menyelematkan makanan tersebut darinya, maka makhluk yang sangat lemah pada sifat dan keadaannya ini, bagaimana mungkin disembah agar ia memberi rezeki dan dimintai pertolongan…?!
Oleh karena itu Allah ta’ala berfirman,
لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ
“(Dan patung-patung yang mereka sembah selain Allah), tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.” (An-Nahl: 19)
Maknanya: Bahkan mereka adalah makhluk yang dibuat-buat, sebagaimana ucapan Al-Khalil (Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam, kepada para penyembah patung):
قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
“Beliau berkata: Apakah patut kamu menyembah patung yang kamu pahat sediri, padahal Allah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu kerjakan…!?” (Ash-Shofat: 95-96) [Tafsir Ibnu Katsir, 3/529]
Mengapa Pelecehan terhadap Akal Sehat?
Karena orang yang punya akal sehat tidak mungkin menunhankan makhluk-makhluk yang lemah lagi hina serta tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan apa pun, bahkan yang lebih bodoh lagi, sebagian orang menjadikan benda-benda mati dan makhluk-makhluk yang lebih lemah dari mereka sebagai sesembahan, seperti kuburan-kuburan dan patung-patung yang mereka buat sendiri atau dibuat orang lain.
Maka lihatlah bagaimana Allah ta’ala menghancurkan patung-patung tersebut, adakah mereka sanggup membela diri…!?
Lihatlah bagaimana Allah ta’ala memusnahkan para penyembahnya, adakah ‘tuhan-tuhan’ mereka itu bisa melindungi dan memberi manfaat kepada mereka walau sedikit saja…!?
• Allah ta’ala berfirman,
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنفَعُكُمْ شَيْئًا وَلا يَضُرُّكُمْ
“Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?” [Al-Anbiya’: 66]
• Allah ta’ala juga berfirman,
قُلِ ادْعُواْ الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلاَ يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلاَ تَحْوِيلاً
“Katakanlah: Panggillah mereka yang kamu anggap sesembahan selain Allah, maka mereka tidak mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari padamu dan tidak pula memindahkannya.” [Al-Isra’: 56]
• Allah ta’ala juga berfirman,
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا
“Dan mereka menjadikan sesembahan-sesembahan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tidak mampu menciptakan apa pun, bahkan sesembahan-sesembahan itu sendiri adalah makhluk diciptakan, dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya, dan tidak kuasa pula memberikan sesuatu kemanfaatan pun, dan (juga) tidak kuasa mematikan dan menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan.” [Al-Furqon: 3]
Allah ta’ala juga berfirman,
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ شَيْئًا وَلَا يَسْتَطِيعُونَ
“Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka sedikit pun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit jua pun).” [An-Nahl: 73]
• Allah ta’ala juga berfirman,
أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” [Al-A’rof: 190-191]
• Allah ta’ala juga berfirman,
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
“Dia (Allah) yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Rabbmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar pun, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh Allah yang Maha Mengetahui.” [Fathir: 13-14]
• Allah ta’ala juga berfirman,
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ
“Katakanlah: Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai sesembahan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.” [Saba’: 22]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sofyan Chalid bin Idham Ruray – www.SofyanRuray.info [www.fb.com/sofyanruray.info]
Terkait:
[…] Renungan untuk Orang yang Berakal dari Gempa Nepal: Patutkah Kamu Menyembah Selain Allah…!? […]