بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah ﷻ berfirman,
وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
“Dan janganlah kamu ber-tabarruj (menampakkan perhiasan dan kecantikan kepada laki-laki yang bukan mahram), seperti wanita Jahiliyah dahulu.” [Al-Ahzab: 33]
PENJELASAN ULAMA AHLI TAFSIR TENTANG MAKNA TABARRUJ
Al-Imam Mujahid rahimahullah,
كانت المرأة تخرج تمشي بين يدي الرجال، فذلك تبرج الجاهلية
“Dahulu wanita Jahiliyah keluar dan berjalan di depan kaum lelaki, inilah yang dimaksud tabarruj Jahiliyah.” [Tafsir Ibnu Katsir, 6/410]
Al-Imam Qotadah rahimahullah berkata,
وكانت لهن مشية وتكسر وتغنُّج فنهى الله عن ذلك
“Wanita-wanita Jahiliyah (di depan kaum lelaki) berjalan, bergaya dan bercanda ria, maka Allah ta’ala melarang tabarruj tersebut.” [Tafsir Atn-Thobari, 20/259, Tafsir Ibnu Katsir, 6/410]
Al-Mufassir Muqotil bin Hayyan rahimahullah berkata,
والتبرج: أنها تلقي الخمار على رأسها، ولا تشده فيواري قلائدها وقرطها وعنقها، ويبدو ذلك كله منها، وذلك التبرج، ثم عمت نساء المؤمنين في التبرج
“Tabarruj adalah seorang wanita mengenakan kerudung di kepalanya namun tidak melilitnya dengan baik agar menutupi perhiasan kalungnya, antingnya dan lehernya, sehingga nampaklah semua itu, inilah yang disebut tabarruj Jahiliyyah, kemudian larangan tabarruj ini berlaku umum bagi seluruh wanita beriman.” [Tafsir Ibnu Katsir, 6/410]
Al-Imam Ath-Thobari rahimahullah berkata,
إن التبرج هو إظهار الزينة، وإبراز المرأة محاسنها للرجال
“Sesungguhnya tabarruj itu adalah seorang wanita yang menampakkan perhiasan dan menampilkan kecantikannya kepada kaum lelaki (yang bukan mahram).” [Tafsir Atn-Thobari, 20/260]
Al-Imam As-Sa’di rahimahullah berkata,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ أي: اقررن فيها، لأنه أسلم وأحفظ لَكُنَّ، {وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى} أي: لا تكثرن الخروج متجملات أو متطيبات، كعادة أهل الجاهلية الأولى، الذين لا علم عندهم ولا دين، فكل هذا دفع للشر وأسبابه
“Firman Allah ta’ala,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
“Dan hendaklah kalian wahai para wanita tetap di rumahmu.” (Al-Ahzab:33)
Maknanya: Tetaplah di dalam rumah karena itu lebih menyelamatkan dan menjaga kalian.
Dan firman Allah ta’ala (pada lanjutan ayat),
وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
“Dan janganlah kamu ber-tabarruj (menampakkan perhiasan dan kecantikan kepada laki-laki yang bukan mahram), seperti wanita Jahiliyah dahulu.” (Al-Ahzab: 33)
Maknanya: Wahai para wanita, janganlah kalian sering keluar rumah dengan mempercantik diri atau mengenakan wewangian seperti kebiasaan wanita-wanita Jahiliyah dahulu yang tidak memiliki ilmu dan ketakwaan, maka semua larangan ini demi mencegah kejelekan dan sebab-sebabnya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 663]
10 RINGKASAN MAKNA LARANGAN TABARRUJ
1. Larangan bagi wanita memperlihatkan kecantikannya kepada laki-laki selain suami dan mahramnya.
2. Larangan bagi wanita menampakkan perhiasannya kepada laki-laki yang bukan suaminya dan mahramnya.
Dari sini dapat dipahami bahwa tujuan hijab adalah untuk menyembunyikan perhiasan dan menutup semua bentuk kecantikan wanita, maka sangat aneh kalau desain-desain hijab dibuat indah dan cantik-cantik, kemudian para wanita yang mengenakannya ber-selfie ria dan berlomba-lomba memamerkan ‘hijab’ mereka di berbagai media.
3. Larangan bagi wanita bercampur baur (ikhtilat) dengan kaum laki-laki selain suami dan mahramnya, apalagi berdua-duaan.
4. Larangan bagi wanita bergaya di depan laki-laki selain suami dan mahramnya.
Maka jelas haram semua profesi yang mengandalkan ‘gaya’ dan kecantikan seorang wanita, seperti:
– SPG yang bersolek untuk melayani pelanggan laki-laki.
– Penyanyi, dan ini adalah profesi yang haram.
– Artis dan model yang menampakkan kecantikan kepada non mahram.
– Dan berbagai profesi lainnya yang mengeksploitasi kaum wanita sebagai penarik kaum laki-laki.
5. Larangan bagi wanita bercanda ria di depan lelaki yang bukan mahram, apakah bercanda ria bersama teman-teman wanitanya, terlebih lagi bersama kaum lelaki, sama saja di dunia nyata atau dunia maya dan di media-media sosial.
6. Larangan bagi wanita mengenakan kudung ‘gaul’, yang hanya melilit kepala tapi masih menampakkan telinga, atau leher, atau anggota tubuh lainnya yang seharusnya ditutup.
7. Larangan bagi wanita keluar rumah tanpa suatu keperluan, dan tampil cantik saat keluar rumah atau tanpa mengenakan jilbab syar’i.
8. Larangan bagi wanita keluar rumah dengan memakai wewangian atau larangan memakai wewangian dan tercium oleh laki-laki yang bukan suami dan mahramnya.
9. Larangan menyerupai wanita Jahiliyyah, wanita-wanita kafir dan fasik dalam segala hal yang merupakan ciri khas mereka, baik dalam perkara agama maupun dunia, termasuk dalam berpakaian dan penampilan.
10. Larangan melakukan segala hal yang dapat menjerumuskan ke dalam dosa dan menjadi penyebab kaum lelaki terjerumus dalam dosa.
Yuk Pelajari Buku-buku Fikih Sunnah Wanita dan Keluarga:
https://toko.sofyanruray.info/category/buku/penerbit-darul-haq/wanita-dan-keluarga/
Fast Order: wa.me/628118247111
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
═══ ❁✿❁ ═══
Gabung Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787
TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim
Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– taawundakwah.com
– sofyanruray.info
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
[…] https://sofyanruray.info/wahai-muslimah-janganlah-berhias-dan-bergaya-seperti-wanita-jahiliyah/ […]