بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Saudaraku rahimakumullah,
Saat Ramadhan telah datang,
Biarkan pergi kabut dosa masa lalu, bersama dengan turunnya hujan taubatmu.
Biarkan Ramadhan bersemi indah dalam kalbumu, agar mewarnai gerak langkahmu.
Sambut sejuknya musim ampunan dan rahmat Rabbmu, biarkan membasahi kemarau jiwamu.
Buka lembaran baru, agar terbit mentari amal shalih dalam hidupmu.
Rabbmu yang Maha Penyayang berfirman,
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Az-Zumar: 53]
BAGAIMANA MENYAMBUT RAMADHAN?
PERTAMA: BERGEMBIRALAH DENGAN KEDATANGAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, sudah sepatutnya setiap hamba menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” [Yunus: 58]
Asy-Syaikh Al-Mufassir Abdur Rahman bin Nashir As-Si’di rahimahullah berkata,
فقال: {قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ} الذي هو القرآن، الذي هو أعظم نعمة ومنة، وفضل تفضل الله به على عباده {وَبِرَحْمَتِهِ} الدين والإيمان، وعبادة الله ومحبته ومعرفته. {فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ} من متاع الدنيا ولذاتها
“Firman Allah ta’ala, ‘Katakanlah: Dengan karunia Allah’, yaitu (karunia) Al-Qur’an yang merupakan nikmat dan anugerah terbesar, serta keutamaan yang Allah karuniakan atas hamba-hamba-Nya.
Dan firman Allah, ‘Dan rahmat-Nya’, yaitu agama (Islam), iman, ibadah kepada Allah, kecintaan kepada-Nya dan pengenalan terhadap-Nya.
Dan firman Allah, ‘Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’, yaitu yang mereka kumpulkan berupa kesenangan dunia dan semua kelezatannya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 366]
KEDUA: MEMBERI KABAR GEMBIRA MASUKNYA RAMADHAN, KEUTAMAANNYA DAN AMALAN-AMALANNYA
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ ، وَتُغَلَّقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan puasanya atas kalian, padanya pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan yang paling durhaka dibelenggu, dan Allah memiliki satu malam padanya yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi kebaikannya maka sungguh ia telah benar-benar terhalangi.” [HR. Ahmad dan An-Nasaai dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 55]
KETIGA: MUNGKIN INI RAMADHAN TERAKHIR KITA, BERTEKADLAH UNTUK MEMAKSIMALKAN IBADAH DAN JANGAN SIA-SIAKAN
Saudaraku –semoga Allah merahmatimu-, inilah saatnya untuk memperbanyak kebaikan dan bertaubat dari kemaksiatan, serta banyak berdoa dan memohon ampun dosa, karena bisa jadi inilah Ramadhan terakhir kita.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍيَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Apabila masuk hari pertama di bulan Ramadhan, setan-setan dan para jin yang paling durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pintu pun yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pintu pun yang ditutup, dan berserulah seorang penyeru, ‘Wahai Pencari kebaikan sambutlah, wahai Pencari kejelekan berhentilah’, dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu pada setiap malam Ramadhan.” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 759]
Al-‘Allamah As-Sindi rahimahullah berkata,
قَوْلُهُ (يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ) مَعْنَاهُ يَا طَالِبَ الْخَيْرِ (أَقْبِلْ) عَلَى فِعْلِ الْخَيْرِ فَهَذَا شَأْنُكَ تُعْطَى جَزِيلًا بِعَمَلٍ قَلِيلٍ (وَيَا طَالِبَ الشَّرِّ) أَمْسِكْ وَتُبْ فَإِنَّهُ أَوَانُ قَبُولِ التَّوْبَةِ
“Sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, ‘Wahai Pencari kebaikan sambutlah’, maknanya adalah: Wahai Pencari kebaikan bersegeralah melakukan kebaikan, inilah urusanmu, engkau akan diberikan pahala besar walau dengan amalan kecil.
Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam, ‘Wahai Pencari kejelekan berhentilah’, maknanya adalah: Berhentilah berbuat dosa dan bertaubatlah, karena sungguh bulan Ramadhan adalah waktu diterimanya taubat.” [Haasyiyatus Sindi ‘ala Sunan Ibni Maajah, 1/503-504]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، وَلِكُلِّ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka di setiap siang dan malam Ramadhan, dan bagi setiap muslim di setiap malam dan siangnya ada doa yang pasti dikabulkan.” [HR. Ath-Thobrani dalam Al-Mu’jam Al-Aushat dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1002]
KEEMPAT: RINGKASAN KEUTAMAAN RAMADHAN YANG TERKANDUNG DALAM HADITS-HADITS YANG MULIA DI ATAS
1) Ramadhan adalah bulan yang diberkahi, artinya yang memiliki banyak kebaikan.
2) Bulan amalan wajib yang sangat agung, yaitu berpuasa.
3) Bulan pendidikan ibadah, latihan kesabaran dan menguatkan persaudaraan antara kaum muslimin.
4) Setan-setan dibelenggu, sehingga faktor terjerumus dalam dosa berkurang.
5) Pintu-pintu langit dan surga dibuka, dalam riwayat lain: Pintu-pintu rahmat dibuka.
6) Pintu-pintu neraka ditutup, maka Ramadhan adalah bulan yang lebih ditekankan untuk memperbanyak kebaikan dan bertaubat dari kemaksiatan.
7) Adanya Penyeru yang berseru setiap malam: Wahai Pencari kebaikan sambutlah, wahai Pencari kejelekan berhentilah.
8) Adanya hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka di setiap siang dan malamnya, maka hendaklah siang hari diisi dengan puasa serta ibadah-ibadah lainnya, dan malam hari diisi dengan shalat tarawih dan ibadah-ibadah lainnya, karena itulah sebab-sebab meraih rahmat Allah dan terbebas dari api neraka.
9) Lailatul qodr terdapat di bulan Ramadhan, yaitu malam yang ibadah padanya lebih baik dari ibadah selama seribu bulan.
10) Doa-doa kaum muslimin dikabulkan di bulan Ramadhan di setiap siang dan malamnya.
KELIMA: PERSIAPAN TERBAIK MENYAMBUT RAMADHAN
Saudaraku –semoga Allah merahmatimu-, sungguh sebaik-baik persiapan untuk menyambut tamu yang agung ini adalah dengan menuntut ilmu agama, khususnya ilmu tentang ibadah-ibadah yang disyari’atkan di bulan yang mulia ini.
Karena ibadah seseorang tidak mungkin diterima tanpa berdasar ilmu, yaitu tanpa mengikuti petunjuk-petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, maka wajib bagi setiap hamba untuk berilmu sebelum beramal, tidak boleh hanya bermodal semangat belaka, kemudian ikut-ikutan dalam beribadah.
Allah ta’ala telah mengingatkan,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [Al-Isra’: 36]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini yang tidak berasal darinya maka ia tertolak.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَد
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada padanya petunjuk kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Ammaa ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (shallallahu’alaihi wa sallam) dan seburuk-buruk urusan adalah perkara baru dalam agama, dan semua bid’ah (perkara baru dalam agama) itu sesat.” [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah serta mendengar dan taat kepada pemerintah meski pemimpin kalian seorang budak dari Habasyah, karena sesungguhnya siapa pun diantara kalian yang masih hidup sepeninggalku akan melihat perselisihan yang banyak dalam agama, maka wajib bagi kalian menghindari perselisihan tersebut dengan berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang telah mendapat petunjuk. Peganglah sunnah itu dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan berhati-hatilah kalian terhadap perkara baru (bid’ah dalam agama) karena setiap bid’ah itu sesat.” [HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 2735]
Sahabat yang Mulia Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةُ وَإِنْ رَآهَا النَّاس حَسَنَة
“Setiap bid’ah itu sesat, meski manusia menganggapnya hasanah (baik).” [Dzammul Kalaam: 276]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
═══ ❁✿❁ ═══
Bimbingan Umroh & Haji Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc dan Asatidzah Ahlus Sunnah hafizhahumullah
Insya Allah Keberangkatan Umroh dan Haji 2024
– Umroh I’tikaf Akhir Ramadhan, Lebaran di Makkah 17 Hari (1 April ’24)
– Umroh Libur Lebaran (14 April ’24)
– Haji Tanpa Antri 2024
– Umroh 17 Agustus 2024
HUBUNGI wa.me/628118247111
Gabung Grup WA Info dan Konsultasi Fikih Umroh dan Haji Asatidzah Ahlus Sunnah: https://chat.whatsapp.com/IxtiARFN3M2CsV5EJs3Fqo
═══ ❁✿❁ ═══
WA GROUP KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Admin:
wa.me/628111833375
Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– sofyanruray.info
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
[…] https://sofyanruray.info/wahai-pencari-kebaikan-sambutlah-wahai-pencari-kejelekan-berhentilah/ […]
[…] https://sofyanruray.info/wahai-pencari-kebaikan-sambutlah-wahai-pencari-kejelekan-berhentilah/ […]
[…] https://sofyanruray.info/wahai-pencari-kebaikan-sambutlah-wahai-pencari-kejelekan-berhentilah/ […]
[…] Sumber: https://sofyanruray.info/wahai-pencari-kebaikan-sambutlah-wahai-pencari-kejelekan-berhentilah/ […]
[…] Sumber: https://sofyanruray.info/wahai-pencari-kebaikan-sambutlah-wahai-pencari-kejelekan-berhentilah/ […]