Rukun-rukun Puasa

Artikel Ramadhan (13)

1
16498

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rukun Pertama: Niat

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

إنَّمَا الأعْمَالُ بَالْنيَاتِ، وَإنَّمَا لِكل امرئ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amalan-amalan manusia tergantung niat, dan setiap orang mendapatkan balasan sesuai niatnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu]
 
Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa diterima atau tidak ibadah seseorang, dan sah atau tidak ibadahnya, bergantung kepada niat.
 
Maka niat sangat penting untuk:
– Membedakan tujuan beribadah apakah karena Allah ta’ala atau karena selain Allah ta’ala.
– Membedakan jenis puasa, apakah wajib atau sunnah dan lain-lain.
– Membedakan antara puasa syari’i dan puasa karena kebiasaan.
 
Pembahasan lebih detail tentang niat insya Allah akan datang di pasal berikutnya.

Rukun Kedua: Menahan diri dari Semua Pembatal Puasa, Sejak Terbit Fajar Shodiq Sampai Terbenam Matahari

Allah ta’ala berfirman,

وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.” [Al-Baqoroh: 187]

Ayat yang mulia ini menjelaskan waktu mulai dan akhir Puasa, yaitu:

Pertama: Awal Waktu Puasa

Waktu mulai puasa adalah terbit fajar. Dan fajar yang dimaksud adalah fajar yang kedua atau fajar shodiq, yaitu garis putih atau cahaya putih yang membentang secara horizontal di ufuk, dari Utara ke Selatan.[1]
 
Apabila fajar tersebut telah muncul, maka telah masuk waktu Shubuh, dan itulah awal waktu puasa, tidak boleh lagi makan, minum dan berhubungan suami istri.
 
Adapun fajar yang pertama atau fajar kadzib adalah garis putih atau cahaya putih yang memanjang secara vertikal,[2] tidak membentang.[3]

Kedua: Akhir Waktu Puasa

Waktu akhir puasa atau berbuka puasa adalah awal waktu malam. Dan awal waktu malam adalah ketika matahari terbenam.
 
Dan mengetahui awal waktu malam dengan tiga cara:[4]
– Melihat matahari terbenam.
– Mendengar berita yang terpercaya.
– Mendengar adzan Maghrib.[4]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Catatan Kaki:

[1] Dalam istilah Astronomi disebut: “Zodiacal light”

[2] Dalam istilah Astronomi disebut: “Twilight”

[3] Lihat Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 248-252.

[4] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 9/30, no. 19793.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Bimbingan Umroh & Haji Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc dan Asatidzah Ahlus Sunnah hafizhahumullah

Insya Allah Keberangkatan Umroh dan Haji 2024
– Umroh I’tikaf Akhir Ramadhan, Lebaran di Makkah 17 Hari (1 April ’24)
– Umroh Syawwal Libur Lebaran (15 April ’24)
– Haji Tanpa Antri 2024
– Umroh 17 Agustus 2024
– Umroh Desember (Akhir Tahun 2024)

HUBUNGI wa.me/628118247111

Gabung Grup WA Info dan Konsultasi Fikih Umroh dan Haji Asatidzah Ahlus Sunnah: https://chat.whatsapp.com/IxtiARFN3M2CsV5EJs3Fqo

═══ ❁✿❁ ═══

WA GROUP KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Admin:
wa.me/628111833375

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Medsos dan Website:
youtube.com/c/kajiansofyanruray
instagram.com/sofyanruray.info
facebook.com/sofyanruray.info
instagram.com/taawundakwah
facebook.com/taawundakwah
twitter.com/sofyanruray
sofyanruray.info

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini