Makna dan Pembagian Tauhid

0
564

Materi Tambahan Program Belajar Tauhid Tingkat Dasar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MAKNA TAUHID

Tauhid (التوحيد) secara bahasa berasal dari kata (وَحَّدَهُ تَوْحِيدا) yang bermakna (جَعَلَهُ واحِداً) yaitu, “Membuat sesuatu menjadi satu atau mengesakannya.” [Lihat Al-Qamus Al-Muhith, hal. 414]

Adapun secara istilah yang dimaksud dengan tauhid adalah,

إفراد الله- تعالى- بما يختص به من الربوبية والألوهية والأسماء والصفات

“Mengesakan Allah ta’ala dalam perkara yang merupakan kekhususan bagi-Nya, yaitu dalam rububiyyah, uluhiyyah dan asma’ wash shifaat.” [Al-Qoulul Mufid ‘ala Kitab At-Tauhid, 1/8]

Lawan dari tauhid adalah syirik (الشرك) yaitu menyekutukan Allah ta’ala dalam perkara yang merupakan kekhususan bagi-Nya; rububiyyah, uluhiyyah dan asma’ wa shifaat.

PEMBAGIAN TAUHID

PERTAMA: TAUHID RUBUBIYYAH

Tauhid rububiyyah (الربوبية) berasal dari kata rabb (الرب) [Lihat Al-Qamus Al-Muhith, hal. 111, Al-Mu’jamul Washit 1/321 dan Lisanul ‘Arab, 1/399].

Makna Rabb adalah,

من اجتمع فيه ثلاثة أوصاف: الخلق، والملك، والتدبير؛ فهو الخالق المالك لكل شيء المدبر لجميع الأمور

“Yang terkumpul padanya tiga sifat; penciptaan, penguasaan dan pengaturan. Maka rabb adalah pencipta yang menguasai segala sesuatu serta mengatur segala urusan.” [Tafsir Juz ‘Amma, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hal. 12]

Maka makna tauhid rububiyyah adalah,

إفراد الله -عز وجل- بالخلق، والملك، والتدبير

“Mengesakan Allah ‘azza wa jalla dalam penciptaan, penguasaan dan pengaturan.” [Al-Qoulul Mufid, 1/9]

Artinya adalah meyakini bahwa hanya Allah ta’ala yang mencipta, menguasai dan mengatur urusan-urusan makhluk-Nya; yang mencakup urusan kehidupan dan kematian, pengaturan rezeki, memberikan kemanfaatan dan menolak kemudharatan, dan semua perbuatan-perbuatan Allah ta’ala yang lainnya.

Kita meyakini hanya Allah ta’ala yang maha mampu melakukan perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada yang membantu-Nya atau bersekutu bersama-Nya.

Sehingga definisi yang lebih singkat dan lebih mencakup makna tauhid rububiyyah adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam dan Khatib Masjid Nabawi Madinah, Asy-Syaikh DR. Abdul Muhsin bin Muhammad bin Abdur Rahman Al-Qosim hafizhahullah bahwa tauhid rububiyyah adalah,

إفراد الله بأفعاله

“Megesakan Allah -ta’ala- dalam perbuatan-perbuatan-Nya.” [Taysirul Wushul ila Tsalatsatil Ushul, hal. 48]

KEDUA: TAUHID ULUHIYAH

Tauhid uluhiyyah (الألوهية) atau ilahiyyah (الإلهية) berasal dari kata ilah (الإله) yang bermakna (المألوه) yaitu (المعبود) yang artinya, “Sesembahan yang diibadahi.” [Lihat Al-Qamus Al-Muhith, hal. 1603, Al-Mu’jam Al-Wasith, 1/25, dan Lisanul ‘Arab, 13/467]

Sehingga makna tauhid uluhiyyah adalah,

إفراد الله- عز وجل- بالعبادة

“Mengesakan Allah ‘azza wa jalla dalam ibadah.” [Al-Qoulul Mufid, 1/14]

Maka wajib meyakini bahwa hanya Allah saja yang boleh disembah atau diserahkan satu bentuk ibadah, adapun semua sesembahan selain Allah adalah batil.

Oleh karena itu, tauhid uluhiyyah juga disebut tauhid ibadah (العبادة) atau ubudiyyah (العبودية) yang bermakna,

إفراد الله بأفعال العباد

“Mengesakan Allah ta’ala dalam perbuatan-perbuatan (ibadah) hamba.” [Taysirul Wushul, hal. 43]

KETIGA: TAUHID ASMA WA SHIFAAT

Tauhid Asma’ wa Shifaat adalah,

إفراد الله – عز وجل – بما له من الأسماء والصفات

“Mengesakan Allah ta’ala dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.” [Al-Qoulul Mufid, 1/16]

Maknanya secara terperinci adalah,

إفراد الله تعالى بما سمى به نفسه ووصف به نفسه في كتابه، أو على لسان رسوله صلى الله عليه وسلم وذلك بإثبات ما أثبته، ونفي ما نفاه من غير تحريف، ولا تعطيل، ومن غير تكييف، ولا تمثيل

“Mengesakan Allah ta’ala pada nama yang Dia namakan untuk diri-Nya dan sifat yang Dia sifatkan untuk diri-Nya di dalam kitab-Nya atau melalui lisan (sunnah) Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Yaitu dengan menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan dan menafikan apa yang Dia nafikan.

Tanpa melakukan tahrif (penyimpangan makna atau lafaz) dan tanpa ta’thil (pengingkaran), dan tanpa melakukan takyif (menggambarkan sifat Allah ta’ala) dan tanpa tamtsil (menyerupakan sifat Allah ta’ala dengan makhluk-Nya).” [Syarhu Tsalatsatil Ushul, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hal. 40]

DIANTARA DALIL TIGA MACAM TAUHID

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَٱعْبُدْهُ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَٰدَتِهِۦ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا

“Allah Rabb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada yang serupa dengan Allah?!” [Maryam: 65]

Perhatikanlah ayat yang mulia ini terdiri dari tiga bagian:

Pertama: Tauhid Rububiyah, yaitu mengimani Allah sebagai Rabb satu-satunya yang mencipta, menguasai dan mengatur seluruh makhluk. Ini makna ayat bagian awalnya,

رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا

“Allah Rabb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya…” [Maryam: 65]

Kedua: Tauhid Uluhiyah, yaitu mengimani hanya Allah yang berhak disembah, dan semua yang disembah selain-Nya adalah batil, maka kita murnikan ibadah kita hanya untuk-Nya. Ini makna ayat bagian keduanya,

فَٱعْبُدْهُ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَٰدَتِهِ

“… maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya…” [Maryam: 65]

Ketiga: Tauhid Asma wa Sifat, yaitu mengimani hanya Allah pemilik nama-nama yang maha indah dan sifat-sifat yang maha mulia, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Ini makna ayat bagian akhirnya,

هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا

“…Apakah kamu mengetahui ada yang serupa dengan Allah?!” [Maryam: 65]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Video Ringkasan Pembahasan: https://youtu.be/KAuYXQC6ogs

Link Alternatif: https://t.me/taawundakwah/8935

Dapatkan File Audio di Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– sofyanruray.info

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini