Hikmah Ibadah Kurban yang Terbesar adalah Tauhid

0
375

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya. Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (kepada-Nya).” [Al-An’am: 162-163]

PENJELASAN MAKNA AYAT SECARA GLOBAL

Allah ‘azza wa jalla memerintahkan kepada Nabi-Nya shallallahu’alaihi wa sallam untuk mengatakan kepada orang-orang musyrikin yang menyembah selain Allah dan menyembelih untuk selain-Nya:

Sesungguhnya aku memurnikan untuk Allah: shalatku, sembelihanku, dan segala hal berupa keimanan dan amal shalih yang aku hidup dan mati di atasnya.

Semua hal itu kutujukan kepada Allah semata, dan aku tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, bertolak belakang dengan kesyirikan yang kalian kerjakan.

BEBERAPA PELAJARAN DARI AYAT

1. Bahwa menyembelih untuk selain Allah adalah syirik besar karena Allah menyebutkan ibadah penyembelihan bersama dengan ibadah shalat. Sebagaimana, seseorang yang mengerjakan shalat untuk selain Allah berarti dia telah berbuat kesyirikan, demikian pula orang yang menyembelih untuk selain Allah berarti dia telah berbuat kesyirikan.

2. Bahwa shalat dan menyembelih termasuk ibadah yang paling agung.

3. Kewajiban untuk ikhlas kepada Allah dalam semua peribadahan (memurnikan ibadah hanya kepada-Nya).

4. Bahwa semua ibadah bersifat tauqifiyyah -yaitu harus berdasarkan dalil syari’at, tidak boleh mengada-ada dalam agama- berdasarkan firman Allah ta’ala (kepada Rasul-Nya untuk berkata): “Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.”

[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Prof. Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullahu]

RENUNGAN BAGI ORANG YANG MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH ‘AZZA WA JALLA

Sejumlah ayat dan hadits telah menegaskan bahwa menyembelih adalah ibadah, dan setiap tahun umat islam berhari raya kurban, harusnya sudah dapat dipahami bahwa menyembelih adalah ibadah yang sangat agung, maka tidak sepatutnya dipersembahkan kepada selain Allah tabaraka wa ta’ala.

Namun sangat disayangkan masih ada orang yang mengaku muslim yang menyembelih untuk persembahan atau sesajen kepada selain Allah ‘azza wa jalla, seperti kepada para jin yang menghuni lautan atau gunung tertentu, para wali yang telah wafat dan lain-lain.

Padahal Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menegaskan,

لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ

“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk persembahan kepada selain Allah.” [HR. Muslim dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu]

BERBAGAI KESYIRIKAN YANG LAIN

Bersama dengan menyembelih untuk selain Allah ‘Azza wa Jalla, mereka juga melakukan kesyirikan yang lain, diantaranya:
– Berdoa kepada para jin atau wali tersebut.
– Meyakini bahwa para jin atau wali itu bisa melindungi mereka dari berbagai musibah.
– Meyakini bahwa para jin atau wali bisa menimpakan berbagai malapetaka bagi mereka.
– Meyakini bahwa para jin atau wali itu adalah penguasa di tempat-tempat tersebut.
– Takut, harap dan tawakkal kepada para jin atau wali tersebut.

Ironisnya mereka meyakini itu sebagai suatu kebaikan dan tradisi yang harus dilestarikan, bahkan tidak jarang mereka menganggap hal itu dapat mendekatkan diri kepada Allah, padahal kesyirikan adalah dosa terbesar yang membatalkan keislaman seseorang dan mengekalkannya di neraka, kita berlindung kepada Allah ‘azza wa jalla.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Channel Telegram:
taawundakwah
kajian_assunnah
kitab_tauhid
videokitabtauhid
kaidahtauhid
akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook
Instagram
Website

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini