10 KERUGIAN CHILDFREE

0
147

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Orang yang tidak mau punya anak tanpa alasan syar’i maka ia tidak akan mendapatkan:
1. DOA DAN ISTIGHFAR ANAK SHALIH
Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila mati seorang manusia maka terputus amalannya kecuali tiga:
(1) Sedekah jariyah.
(2) Ilmu yang bermanfaat.
(3) Anak shalih yang selalu mendoakannya.
[HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu]
Rasulullah ﷺ bersabda,

إنَّ الرَّجلَ لتُرفَعُ درجتُه في الجنةِ فيقولُ : أنَّى هذا ؟ فيقالُ : باستغفارِ ولدِك لكَ

“Sungguh seseorang diangkat derajatnya di surga, maka ia pun bertanya: Mengapa ini terjadi? Maka dikatakan kepadanya: Karena istighfar anakmu untukmu.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 3/214]
2. PAHALA YANG TERUS MENGALIR DARI AMAL SHALIH ANAK CUCU

Anak cucu adalah hasil usaha orang tua, maka setiap amal shalih yang dilakukan anak cucu, orang tua akan dapat pahala.

Allah ﷻ berfirman,

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” [An-Najm: 39]
Rasulullah ﷺ bersabda,

إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه

“Sesungguhnya diantara sebaik-baik makanan yang dikonsumsi seseorang adalah dari hasil usahanya, dan anak termasuk hasil usaha seseorang.” [HR. Abu Daud dari Aisyah radhiyallahu’anha, Shahih Abi Daud: 3528]
Maka setiap amal shalih yang dilakukan seorang anak, pahalanya akan mengalir kepada orang tuanya sebelum maupun setelah wafat, tanpa mengurangi pahala anak tersebut.
3. PAHALA HAMIL, MELAHIRKAN DAN MENYUSUI
Hamil, melahirkan dan menyusui adalah hal yang berat bagi seorang wanita, dan setiap muslim yang menghadapi suatu hal yang berat akan menjadi penghapus dosa dan mendapat pahala sabar.
Oleh karena itu seorang wanita yang wafat karena hamil atau melahirkan termasuk mati syahid.
Rasulullah ﷺ bersabda,

والمرأةُ تموتُ بِجُمْعٍ شَهادَةٌ

“…dan seorang wanita yang wafat karena hamil adalah mati syahid.” [HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dari Jabir bin Atik radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 2279]
Rasulullah ﷺ juga bersabda,

وَفِي النُّفَسَاء يَقْتُلهَا وَلَدهَا جُمْعًا شَهَادَة

“…wanita nifas yang wafat dengan sebab melahirkan adalah mati syahid.” [HR. Ahmad dan Ath-Thabaroni dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu’anhu, Shahih At-Targhib: 1394]
4. PAHALA MENAFKAHI DAN MENGURUS ANAK
Setiap nafkah yang dikeluarkan seorang ayah untuk anaknya termasuk sedekah terbaik, dan setiap rasa lelah seorang ayah dan ibu saat mengurus anak adalah pahala yang melimpah.
Rasulullah ﷺ bersabda,

أَفْضَلُ دِينارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ، دِينارٌ يُنْفِقُهُ علَى عِيالِهِ، ودِينارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ علَى دابَّتِهِ في سَبيلِ اللهِ، ودِينارٌ يُنْفِقُهُ علَى أصْحابِهِ في سَبيلِ اللَّهِ

“Dinar paling afdhal yang dinafkahkan oleh seseorang adalah dinar untuk istri dan anak-anaknya, dan dinar untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar untuk para sahabatnya di jalan Allah.” [HR. Muslim dari Tsauban radhiyallahu’anhu]
Imam Muslim rahimahullah menyebutkan,

قالَ أبو قِلابَةَ: وبَدَأَ بالعِيالِ، ثُمَّ قالَ أبو قِلابَةَ: وأَيُّ رَجُلٍ أعْظَمُ أجْرًا مِن رَجُلٍ يُنْفِقُ علَى عِيالٍ صِغارٍ، يُعِفُّهُمْ، أوْ يَنْفَعُهُمُ اللَّهُ به، ويُغْنِيهِمْ

“Abu Qilabah berkata: ‘Rasulullah ﷺ dalam hadits ini menyebutkan pertama sekali nafkah untuk istri dan anak’. Kemudian Abu Qilabah berkata: ‘Maka siapakah yang lebih besar pahalanya daripada seorang lelaki yang menafkahi anak-anak kecilnya, atau dengannya Allah memberi manfaat dan mencukupi anak-anak tersebut’.” [Shahih Muslim]
Dan terdapat keutamaan khusus menfakahi dan mengurus anak perempuan.
Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ كُنَّ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيهِنَّ، وَيَرْحَمُهُنَّ، وَيَكْفُلُهُنَّ، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ الْبَتَّةَ، قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ: فَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ؟ قَالَ: وَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ، قَالَ: فَرَأَى بَعْضُ الْقَوْمِ، أَنْ لَوْ قَالُوا لَهُ وَاحِدَةً، لَقَالَ: وَاحِدَةً

“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan yang ia berikan tempat tinggal, ia sayangi dan ia berikan nafkah maka pasti ia masuk surga. Beliau ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kalau dua anak perempuan saja? Beliau bersabda: Dan juga dua anak perempuan. Periwayat hadits berkata: Sebagian orang memandang bahwa, andaikan mereka bertanya kepada beliau: Bagaimana kalau satu anak perempuan saja? Niscaya beliau akan menjawab: Dan juga satu anak perempuan.” [HR. Ahmad dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma, Ash-Shahihah: 2676]
5. PAHALA MENDIDIK ANAK DAN MENCONTOHKAN YANG BAIK
Pahala mendidik anak dan mencontohkan yang baik sangat besar, karena itu adalah pengamalan terhadap perintah Allah ﷻ dalam Al-Qur’an,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [At-Tahrim: 6]
Sahabat yang Mulia Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu berkata,

أدبوهم وعلموهم

“Jagalah keluargamu dari api neraka artinya berikan pendidikan adab dan ajarkan ilmu agama.” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/188]
6. SALAH SATU SUMBANGSIH MENGUATKAN UMAT ISLAM
Memperbanyak anak bagi seorang muslim berarti memperbanyak jumlah umat Islam, dan apabila anak-anak ini diberi pendidikan yang baik maka insya Allah di masa depan mereka akan menjadi SDM handal yang dibutuhkan umat Islam.
Terlebih lagi apabila mereka menjadi ulama dan da’i yang menyebarkan ilmu agama Islam, maka inilah kekuatan umat Islam yang paling mendasar.
Allah ﷻ berfirman,

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan katakanlah: Telah datang yang benar dan telah lenyap yang batil, sungguh yang batil itu pasti lenyap.” [Al-Isra’: 81]
Al-Imam Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,

أي: هذا وصف الباطل، ولكنه قد يكون له صولة وروجان إذا لم يقابله الحق فعند مجيء الحق يضمحل الباطل، فلا يبقى له حراك. ولهذا لا يروج الباطل إلا في الأزمان والأمكنة الخالية من العلم بآيات الله وبيناته

“Maknanya: Sudah sifat kebatilan akan selalu lenyap, namun terkadang kebatilan itu memiliki kekuatan dan tersebar jika tidak ada kebenaran yang menghadangnya, maka tatkala kebenaran itu datang, kebatilan pun melemah, sampai tidak tersisa gerakannya. Oleh karena itu tidaklah tersebar kebatilan kecuali di masa-masa dan di tempat-tempat yang kosong dari ilmu tentang ayat-ayat Allah ‘azza wa jalla dan penjelasan-penjelasannya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 464]
7. MEREALISASIKAN SALAH SATU TUJUAN PERNIKAHAN
Allah ﷻ berfirman,

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya merasa tenteram kepadanya, dan Dia jadikan diantaramu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” [Ar-Rum: 21]
Sahabat yang Mulia Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata,

المودة الجماع، والرحمة الولد

“Cinta dalam ayat ini maknanya adalah berhubungan suami istri, dan kasih sayang maknanya adalah anak.” [Tafsir Al-Qurthubi, 14/17]
8. SALAH SATU SIFAT WANITA PENGHUNI SURGA
Rasulullah ﷺ bersabda,

أَلا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ ، قَالَ : كُلُّ وَدُود وَلُود ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا ، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِي فِي يَدِكَ لا أَكْتَحِلُ بِغُمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku kabarkan tentang istri-istri kalian di surga? Para sahabat berkata: Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Setiap istri yang penyayang kepada suami serta mau punya anak banyak. Apabila ia marah atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: Ini tanganku di tanganmu, mataku tidak akan terpejam sampai engkau ridha.” [HR. Ath-Thabarani dari Anas, Ibnu ‘Abbas dan Ka’ab bin ‘Ujroh radhiyallaahu’anhum, Ash-Shahihah: 3880]
9. SYAFA’AT ANAK SHALIH DAN ANAK YANG WAFAT SAAT KECIL
Doa anak shalih untuk orangtuanya termasuk syafa’at.
Rasulullah ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila mati seorang manusia maka terputus amalannya kecuali tiga: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu]
Al-Imam Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,

فذكر الدعاء؛ لأن الدعاء شفاعةٌ للمدعو له. فأنا أحث إخواننا على كثرة الدعاء لوالديهم أحياءً أم أمواتاً

“Rasulullah ﷺ menyebutkan doa, karena doa adalah syafa’at untuk yang didoakan, maka aku sangat menganjurkan kepada saudara-saudara sekalian agar memperbanyak doa untuk kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.” [Nur ‘alad Darb, 4/2]
Dan anak yang wafat saat kecil juga akan memberi syafa’at bagi orang tuanya, dengan syarat orang tuanya bersabar dan mengharap pahala dari Allah ‘azza wa jalla.
Rasulullah ﷺ bersabda,

ما مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلَاثَةً مِن ولَدِهَا، إلَّا كانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ فَقالتِ امْرَأَةٌ: واثْنَتَيْنِ؟ فَقَالَ: واثْنَتَيْنِ

“Tidak seorang wanita pun yang wafat tiga anaknya (yang belum baligh, dan ia mengharap pahala), kecuali akan menjadi penghalang baginya dari api neraka. Maka seorang wanita bertanya: Bagaimana kalau dua anak wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Dan dua anak juga.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]
10. KEBANGGAAN RASULULLAH ﷺ DI AKHIRAT
Rasulullah ﷺ bersabda,

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ

“Nikahilah wanita yang penyayang lagi subur kandungannya, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (di hari kiamat).” [HR. Abu Daud dan An-Nasaai dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud: 1789]
Rasulullah ﷺ juga bersabda,

تَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا تَكُونُوا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى

“Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian atas umat-umat yang lain di hari kiamat, dan janganlah kalian hidup membujang seperti Kependetaan Nashoro.” [HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1782]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══
Bimbingan Umroh dan Haji Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Insya Allah Keberangkatan Umroh dan Haji 2023
– Awal Ramadhan 23 Maret 2023 (Garuda)
– Akhir Ramadhan (I’tikaf dan Lebaran di Makkah) 8 April 2023 (Saudia Airlines)
– Haji Furoda 2023 (25 Hari)
═══ ❁✿❁ ═══
WAG KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
#Yuk_share. Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini