Pembebasan dari Neraka di Hari Arafah

3
14426

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah ﷺ bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak dari hari Arafah. Dan sungguh Allah mendekat, kemudian membanggakan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat, seraya berfirman: Apa yang mereka inginkan.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]

BEBERAPA PELAJARAN

1. Kemuliaan hari Arafah, maka hendaklah setiap muslim memuliakan hari ini dengan memperbanyak ibadah kepada Allah ta’ala dan menjauhi perbuatan maksiat, serta banyak berdoa dan berdzikir. Dan bagi kaum muslimin secara umum hendaklah berpuasa di hari ini, adapun bagi jama’ah haji tidak dianjurkan berpuasa, hendaklah mereka memperbanyak doa dan dzikir di padang Arafah.

2. Makna Allah ta’ala mendekat yang dimaksud adalah Allah turun ke langit dunia sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma yang diriwayatkan Al-Imam Abdur Rozzaq dalam Musnad-nya.

3. Makna mendekat juga mencakup makna Allah ta’ala mendekat kepada hamba-hamba-Nya dengan rahmat, ampunan dan karunia-Nya, tanpa menafikan makna Allah turun ke langit dunia, sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya.

4. Keutamaan orang-orang yang beribadah di hari Arafah, khususnya jama’ah haji yang dibanggakan oleh Allah ta’ala kepada para malaikat, karena mereka adalah tamu-tamu Allah yang telah rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman, menempuh perjalanan yang sangat jauh dalam keletihan fisik dan mengorbankan harta, maka haji adalah amalan yang sangat agung, dan wukuf di Arafah adalah termasuk amalan haji yang terbesar.

Tidak sah haji tanpa melakukan wukuf di Arafah, oleh karena itu hendaklah setiap jama’ah haji memastikan bahwa tempat dia wukuf sudah benar-benar berada di area Arafah, untuk itu jangan segan bertanya kepada petugas-petugas Kerajaan Arab Saudi atau kepada para ulama dan penuntut ilmu.

5) Makna firman Allah ta’ala di akhir hadits, “Apa yang mereka inginkan” terkandung dua peringatan:

Pertama: Hendaklah mereka berkeinginan atau bermaksud dan berniat ibadah karena Allah ta’ala semata-mata.

Kedua: Bahwa apa yang mereka inginkan berupa rahmat, ampunan dan anugerah dari Allah adalah sesuatu yang mudah bagi Allah untuk memberikannya kepada mereka.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Gabung Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– taawundakwah.com
– sofyanruray.info

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini