Larangan Saling Melihat Aurat dan Masuk dalam Satu Selimut Walau Sesama Jenis

0
3700

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلَا الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ، وَلَا يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، وَلَا تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ

“Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita lain, dan janganlah seorang laki-laki masuk bersama laki-laki lain dalam satu selimut, jangan pula seorang wanita masuk bersama wanita lain dalam satu selimut.” [HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]

BEBERAPA PELAJARAN

1. Diharamkan melihat aurat orang lain, walau sesama lelaki atau sesama wanita.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

فَفِيهِ تَحْرِيمُ نَظَرِ الرَّجُلِ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ والمرأة إلى عورة المرأة وهذا لاخلاف فِيهِ

“Dalam hadits ini ada pengharaman laki-laki melihat aurat laki-laki, dan wanita melihat aurat wanita, dan dalam masalah ini tidak ada perbedaan pendapat.” [Syarh Muslim, 4/30]

2. Lebih diharamkan lagi melihat aurat lawan jenis yang bukan pasangan yang sah.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَكَذَلِكَ نَظَرُ الرَّجُلِ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةِ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ حَرَامٌ بِالْإِجْمَاعِ

“Demikian pula laki-laki melihat aurat wanita, dan wanita melihat aurat laki-laki, hukumnya haram berdasarkan kesepakatan ulama.” [Syarh Muslim, 4/30]

3. Batas aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَأَمَّا ضَبْطُ الْعَوْرَةِ فِي حَقِّ الْأَجَانِبِ فَعَوْرَةُ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ مَا بَيْنَ السُّرَّةِ وَالرُّكْبَةِ

“Adapun penetapan batas aurat selain suami istri maka batas aurat antara laki-laki adalah antara pusar sampai ke lutut.” [Syarh Muslim, 4/31]

Sedangkan batas aurat antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram adalah seluruh tubuh.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وأما نظر الرجل إلى المرأة فحرام في كل شيء من بدنها فكذلك يحرم عليها النظر إلى كل شيء من بدنه سواء كان نظره ونظرها بشهوة أم بغيرها

“Adapun laki-laki melihat wanita maka haram pada semua anggota tubuhnya, demikian pula sebaliknya diharamkan atas wanita melihat laki-laki pada semua anggota tubuhnya, sama saja apakah melihatnya dengan syahwat atau tidak.” [Syarh Muslim, 4/31]

Adapun suami istri maka tidak ada batas aurat, menurut pendapat yang paling kuat insya Allah.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

“Para istri kalian adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi mereka.” [Al-Baqorah: 187]

4. Batas aurat wanita dengan sesama wanita dan mahramnya adalah anggota tubuh tempat perhiasannya.

Penjelasan Komite Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa Negeri Al-Haramain:

أما ما يجوز للمرأة أن تبديه من زينتها لمحارمها غير زوجها فهو وجهها وكفاها وخلخالها وقرطاها وأساورها وقلادتها ومواضعها ورأسها وقدماها

“Adapun perhiasan yang dibolehkan bagi wanita untuk menampakkannya kepada mahramnya selain suaminya adalah:
– Wajahnya.
– Dua telapak tangannya.
– Perhiasan di pergelangan kakinya.
– Gelang tangannya.
– Kalung lehernya.
– Semua anggota tubuh tempat perhiasan tersebut.
– Kepalanya.
– Dua kakinya.”
[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 17/296 no. 2923]

5. Diharamkan bagi laki-laki melihat amrod (anak laki-laki yang belum tumbuh jenggotnya) apabila ia tampan, karena dapat memunculkan syahwat, bahkan terkadang fitnahnya lebih daripada wanita.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَكَذَلِكَ يَحْرُمُ عَلَى الرَّجُلِ النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ الْأَمْرَدِ إِذَا كَانَ حَسَنَ الصُّورَةِ سَوَاءٌ كَانَ نَظَرُهُ بِشَهْوَةٍ أَمْ لَا سَوَاءٌ أَمِنَ الْفِتْنَةَ أَمْ خَافَهَا

“Demikian pula diharamkan laki-laki melihat wajah amrod apabila ia tampan, sama saja hukumnya haram apakah melihat dengan syahwat atau tidak, dan sama saja apakah ia merasa aman terhadap fitnah (godaan) atau merasa khawatir akan muncul fitnah.” [Syarh Muslim, 4/31]

6. Hukum haram melihat aurat menjadi boleh kalau ada keperluan atau darurat, dengan syarat hanya dilakukan sesuai keperluan dan tidak disertai syahwat.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata

وَهَذَا الَّذِي ذَكَرْنَاهُ فِي جَمِيعِ هَذِهِ الْمَسَائِلِ مِنْ تَحْرِيمِ النَّظَرِ هُوَ فِيمَا إِذَا لَمْ تَكُنْ حَاجَةٌ أَمَّا إِذَا كَانَتْ حَاجَةٌ شرعية فيجوز النظر كما فِي حَالَةِ الْبَيْعِ وَالشِّرَاءِ وَالتَّطَبُّبِ وَالشَّهَادَةِ وَنَحْوِ ذَلِكَ وَلَكِنْ يَحْرُمُ النَّظَرُ فِي هَذِهِ الْحَالِ بِشَهْوَةٍ

“Semua yang kami sebutkan tentang hukum haram melihat aurat apabila tidak ada hajat. Adapun jika ada hajat yang dibolehkan syari’at maka boleh melihat seperlunya, seperti ketika jual beli, berobat, persaksian dan semisalnya. Akan tetapi diharamkan melihat dengan syahwat.” [Syarh Muslim, 4/31]

7. Diharamkan masuk dalam satu selimut selain suami istri, walau sesama jenis.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَأَمَّا قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم ولايفضي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَكَذَلِكَ فِي الْمَرْأَةِ مَعَ الْمَرْأَةِ فَهُوَ نَهْيُ تَحْرِيمٍ إِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا حَائِلٌ

“Adapun ucapan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ‘dan janganlah seorang laki-laki masuk bersama laki-laki lain dalam satu selimut, jangan pula seorang wanita masuk bersama wanita lain dalam satu selimut’ maka ini larangan yang hukumnya haram apabila tanpa ada penghalang.” [Syarh Muslim, 4/31]

8. Diharamkan saling menyentuh aurat selain suami istri, walau sesama jenis.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى تَحْرِيمِ لَمْسِ عَوْرَةِ غَيْرِهِ بِأَيِّ مَوْضِعٍ مِنْ بَدَنِهِ كَانَ

“Dalam hadits ini terdapat dalil haramnya menyentuh aurat orang lain dengan menggunakan anggota tubuh apa pun.” [Syarh Muslim, 4/31]

9. Kewajiban menjaga pandangan dari aurat orang lain, sebagaimana wajib menjaga aurat sendiri, jangan sampai terlihat dan tersentuh orang lain, dan wajib mengingatkan orang yang tidak melakukannya.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

فَيَجِبُ عَلَى الْحَاضِرِ فِيهِ أَنْ يَصُونَ بَصَرَهُ وَيَدَهُ وَغَيْرَهَا عَنْ عَوْرَةِ غَيْرِهِ وَأَنْ يَصُونَ عَوْرَتَهُ عَنْ بَصَرِ غَيْرِهِ وَيَدِ غَيْرِهِ مِنْ قَيِّمٍ وَغَيْرِهِ وَيَجِبُ عَلَيْهِ إِذَا رَأَى مَنْ يُخِلُّ بِشَيْءٍ مِنْ هَذَا أَنْ يُنْكِرَ عَلَيْهِ

“Maka wajib bagi orang yang hadir di tempat pemandian untuk menjaga pandangannya, tangannya dan anggota tubuhnya yang lain dari melihat dan menyentuh aurat orang lain. Dan wajib baginya menjaga auratnya dari pandangan dan sentuhan tangan orang lain, dan wajib baginya apabila melihat orang yang tidak menjaga aurat dan pandangannnya untuk menasihatinya.” [Syarh Muslim, 4/31]

10. Tidak dibolehkan membuka aurat walau sendirian, jika tanpa ada keperluan atau darurat.

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَأَمَّا كَشْفُ الرَّجُلِ عَوْرَتَهُ فِي حَالِ الْخَلْوَةِ بِحَيْثُ لَا يَرَاهُ آدَمِيٌّ فَإِنْ كَانَ لِحَاجَةٍ جَازَ وَإِنْ كَانَ لِغَيْرِ حَاجَةٍ فَفِيهِ خِلَافُ الْعُلَمَاءِ فِي كَرَاهَتِهِ وَتَحْرِيمِهِ وَالْأَصَحُّ عِنْدَنَا أَنَّهُ حَرَامٌ

“Adapun seseorang membuka auratnya saat sendirian, tanpa ada orang lain yang melihatnya, maka apabila ada hajat hukumnya boleh. Adapun jika tanpa hajat maka ada perbedaan pendapat ulama apakah makruh atau haram, dan pendapat yang paling kuat menurut kami adalah haram.” [Syarh Muslim, 4/32]

═══ ❁✿❁ ════

GABUNG TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook: facebook.com/taawundakwah
Instagram: instagram.com/taawundakwah
Website: taawundakwah.com

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini