بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sholat sunnah rawatib sebelum Ashar dua atau empat raka’at termasuk sunnah ghairu muakkadah.
Rasulullah ﷺ bersabda,
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ – قَالَهَا ثَلاَثًا قَالَ فِى الثَّالِثَةِ – لِمَنْ شَاءَ
“Diantara setiap azan dan iqomah terdapat sholat –beliau mengatakannya tiga kali, pada ketiganya beliau berkata- bagi siapa yang mau.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mughoffal radhiyallahu’anhu]
Rasulullah ﷺ bersabda,
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
“Semoga Allah merahmati seseorang yang sholat sunnah sebelum Ashar empat raka’at.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahih Abi Daud: 1271]
Al-Imam Al-‘Aini rahimahullah menyebutkan,
وَمِمَّنْ كَانَ يُصليهَا أَرْبعا من الصَّحَابَة: عَليّ بن أبي طَالب
“Diantara sahabat yang mengamalkan sholat sunnah empat raka’at sebelum Ashar adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu.” [Umdatul Qori, 7/235]
Sebagian ulama menjelaskan bahwa mengerjakan sholat sunnah sebelum Ashar janganlah dikerjakan terus-menerus, hendaklah ditinggalkan sesekali, karena tidak diriwayatkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melakukannya, melainkan hanya dari ucapan beliau saja (lihat Majmu’ Fatawa Syaikhil Islam, 23/123-124).
Adapun setelah Ashar, maka tidak ada sholat sunnah rawatib, kecuali sholat yang memiliki sebab seperti tahiyyatul masjid atau qodho sholat.
Rasulullah ﷺ bersabda,
لاَ صَلاَةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ ، وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ العَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ
“Tidak ada sholat setelah Shubuh sampai matahari meninggi, dan tidak ada sholat setelah Ashat sampai terbenam matahari.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]
Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
فِي أَحَادِيث الْبَاب : نَهْيه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاة بَعْد الْعَصْر حَتَّى تَغْرُب الشَّمْس ، وَبَعْد الصُّبْح حَتَّى تَطْلُع الشَّمْس ، وَبَعْد طُلُوعهَا حَتَّى تَرْتَفِع ، وَعِنْد اِسْتِوَائِهَا حَتَّى تَزُول ، وَعِنْد اِصْفِرَارهَا حَتَّى تَغْرُب . وَأَجْمَعَتْ الْأُمَّة عَلَى كَرَاهَة صَلَاة لَا سَبَب لَهَا فِي هَذِهِ الْأَوْقَات
“Di dalam hadits-hadits pada bab ini terdapat larangan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam untuk melakukan sholat:
(1) Setelah Ashar sampai terbenam matahari.
(2) Setelah Shubuh sampai terbit matahari.
(3) Setelah mulai terbit sampai meninggi.
(4) Saat matahari di tengah sampai bergerak mengarah ke Barat.
(5) Saat matahari mulai tenggelam sampai benar-benar tenggelam.
Dan umat telah sepakat atas makruhnya sholat tanpa sebab di waktu-waktu ini.” [Syarhu Muslim, 6/110]
Yuk Pelajari Buku-buku Fikih Sunnah:
https://toko.sofyanruray.info/category/buku/hukum-dan-fikih/
Fast Order: wa.me/628118247111
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
═══ ❁✿❁ ═══
Gabung Group WA KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628119193411
wa.me/628111377787
TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim
Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– taawundakwah.com
– sofyanruray.info
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]