بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Jumlah raka’at sholat tarawih yang disunnahkan adalah 11 raka’at.[1]
Berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu’anha,
مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menambah sholat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula di bulan lainnya lebih dari 11 raka’at.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Juga hadits Aisyah radhiyallahu’anha,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ عَشْرَ رَكَعَاتٍ، وَيُوتِرُ بِسَجْدَةٍ، وَيَسْجُدُ سَجْدَتَيِ الْفَجْرِ، فَذَلِكَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
“Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam sholat malam 10 raka’at dan sholat witir satu raka’at, dan sholat sunnah sebelum Shubuh dua raka’at, maka semuanya menjadi 13 raka’at.” [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1205]
Inilah jumlah raka’at yang afdhal, karena inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Tetapi hendaklah jangan ikut jumlah raka’atnya saja. Tapi hendaklah berusaha juga mengikuti kualitas sholat Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, yaitu memanjangkan sholat dengan khusyu’, namun bagi imam tidak sampai memberatkan makmum.[2]
BOLEHKAH SHOLAT TARAWIH LEBIH DARI 11 RAKA’AT?
Menambah lebih dari 11 raka’at dibolehkan, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Sholat malam itu dua raka’at, dua raka’at, maka apabila seorang dari kalian khawatir masuknya waktu Shubuh hendaklah sholat satu raka’at sebagai witir untuk menutup sholat yang telah ia kerjakan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma]
Dan telah shahih riwayat-riwayat dari para sahabat radhiyallahu’anhum, ada yang melakukan 11 raka’at dan ada pula yang lebih dari itu.
Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahumallah telah menukil kesepakatan ulama bahwa tidak ada batas raka’at sholat malam.[3]
Namun 11 raka’at jika memanjangkan sholat lebih afdhal karena itulah yang dilakukan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.[4]
Adapun jika memendekkan sholat, maka lebih dari 11 itu lebih baik, inilah yang dilakukan sebagian salaf,[5] ketika mereka memiliki udzur untuk memperpanjang sholat.
TIGA KEADAAN TERKAIT RAKA’AT SHOLAT TARAWIH
Kesimpulannya, ada tiga bentuk sholat tarawih:[6]
(1) Raka’atnya sedikit (11 raka’at) dan sholatnya panjang, ini yang terbaik, karena ini yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
(2) Raka’atnya banyak (23 raka’at atau lebih) dan sholatnya pendek, ini yang dilakukan sebagian salaf ketika mereka memiliki udzur untuk memperpanjang sholat.
(3) Raka’atnya sedikit (11 raka’at) dan sholatnya pendek, ini yang dilakukan sebagian kaum muslimin, dan ini tidak sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan amalan salaf, maka ini tercela.
Selengkapnya: Lihat Buku Fikih Ringkas Sholat Tarawih
Link Download: https://t.me/taawundakwah/9589
Link Alternatif: http://bit.ly/fikih_tarawih
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Catatan Kaki:
[1] Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Ibnil ‘Utsaimin, 14/210.
[2] Lihat Majmu’ Fatawa Ibni Baz rahimahullah, 11/322.
[3] Lihat Syarhu Fadhli Shiyaami Ramadhan wa Qiyaamihi lil ‘Ushoimi hafizhahullah, hal. 56.
[4] Lihat Majmu’ Fatawa Syaikhil Islam Ibni Taimiyah rahimahullah, 22/272.
[5] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/81, no. 19854.
[6] Lihat Syarhu Fadhli Shiyaami Ramadhan wa Qiyaamihi lil ‘Ushoimi hafizhahullah, hal. 58.
═══ ❁✿❁ ═══
WA GROUP KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Admin:
wa.me/628111833375
TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim
Medsos dan Website:
– youtube.com/c/kajiansofyanruray
– instagram.com/sofyanruray.info
– facebook.com/sofyanruray.info
– instagram.com/taawundakwah
– facebook.com/taawundakwah
– twitter.com/sofyanruray
– sofyanruray.info
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]