Catatan untuk Dakwah Gaul: Adab Bro, Adab…

0
219

بسم الله الرحمن الرحيم

Sungguh sangat disayangkan, sebagian orang lebih mementingkan adab kepada manusia, padahal adab yang lebih wajib diperhatikan adalah adab kepada Allah ‘azza wa jalla dan syiar-syiar-Nya.

Bahkan dakwah pada hakikatnya mengajak manusia mengagungkan dan memuliakan Allah ‘azza wa jalla dan syiar-syiar-Nya.

Karena itulah dakwah yang paling utama adalah mengajak manusia kepada tauhid dan melarang syirik, karena hakikat tauhid adalah pengagungan dan pemuliaan kepada Allah ‘azza wa jalla, sedang syirik adalah penghinaan dan pelecehan kepada Allah ‘azza wa jalla.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

“Mereka (kaum musyrikin) tidak memuliakan Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” [Al-Hajj: 74]

Dakwah juga mengajak manusia beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan ibadah dasarnya adalah cinta dan pengagungan kepada Allah ‘azza wa jalla.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

والعبادة بمفهومها العام هي التذلل لله محبة وتعظيماً بفعل أوامره واجتناب نواهيه على الوجه الذي جاءت به شرائعه

“Ibadah dalam arti yang umum adalah merendahkan diri kepada Allah dengan penuh cinta dan pengagungan seraya menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan cara yang sesuai dengan syari’at-Nya.” [Syarhu Tsalatsatil Ushul, hal. 39]

Dakwah juga mengajak manusia mengagungkan syiar-syiar Allah ‘azza wa jalla, dan termasuk syiar Allah adalah memuliakan para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam serta para sahabat dan istri-istri Nabi Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu berasal dari ketakwaan hati.” [Al-Hajj: 32]

Maka orang yang hatinya bertakwa pastilah mengagungkan Allah ‘azza wa jalla dan syiar-syiar-Nya, sehingga ia tidak berbicara tentang Allah, para rasul-Nya, para sahabat dan istri-istri Nabi Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam, kecuali dengan bahasa-bahasa pemuliaan dan adab yang baik.

JANGANLAH KAMU SEPERTI ORANG-ORANG YANG MENYAKITI MUSA DAN AISYAH

Diantara bentuk dakwah gaul yang tidak beradab adalah ucapan mereka: ‘Nabi Musa ‘alaihissalam adalah premannya para nabi’ dan ‘Aisyah radhiyallaahu’anha cewek gaul’.

Padahal di dalam Al-Qur’anul Karim, Nabi Musa ‘alaihissalam dan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallaahu’anha, dilepaskan langsung oleh Allah ‘azza wa jalla dari celaan-celaan yang tidak benar.

Dan Allah ‘azza wa jalla sekaligus mengingatkan bahaya perbuatan mereka menyakiti orang-orang shalih, serta melarang kita mengikuti perbuatan tersebut.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman tatkala melepaskan Nabi Musa ‘alaihissalam dari celaan-celaan yang tidak benar,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا ۚ وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia (Musa) seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” [Al-Ahzab: 69]

Allah ‘azza wa jalla berfirman melepaskan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallaahu’anha dari celaan dan tuduhan dusta,

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan yang menisbatkan diri kepadamu. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.” [An-Nur: 11]

Adapun yang mencela Nabi Musa ‘alaihissalam adalah kaum Yahudi, dan yang mencela Ummul Mukminin Aisyah radhiyallaahu’anha dimotori oleh kaum munafikin dan sempat mempengaruhi sejumlah orang yang beriman.

Di masa modern ini, ternyata masih ada pula yang mencela Nabi Musa ‘alaihissalam, diantaranya Tokoh Ikhwanul Muslimin, Sayyid Quthub dalam kitabnya At-Tashwir Al-Fanni, mulai halaman 200-203 tidak kurang dari 10 celaannya terhadap Nabi Musa ‘alaihissalam, diantaranya ia berkata,

لنَأخُذ مُوسى؛ إنَّه نَموذجٌ لِلزَّعيمِ المُندفِع العَصبيِّ المِزاجِ

“Kita ambil contoh Musa, sungguh dia adalah contoh pemimpin yang cepat naik pitam karena kesukuan…”

Terlepas dari maksudnya apakah hendak mencela Nabi Musa ‘alaihissalam atau tidak, namun pemilihan bahasanya sungguh tidak beradab untuk seorang nabi yang mulia.

Adapun yang mencela Ummul Mukminin Aisyah radhiyallaahu’anha dari dulu sampai hari ini masih banyak orang-orang munafik, dan hari ini mereka disebut golongan Syi’ah.

Semoga Allah ‘azza wa jalla melindungi kaum muslimin dari perbuatan mencela orang-orang shalih dan tidak beradab kepada para nabi dan istri-istri Nabi Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam.

Simak Video Kajian https://youtu.be/o3zF4sWaGYQ

═══ ❁✿❁ ════

GABUNG TELEGRAM
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook: facebook.com/taawundakwah
Instagram: instagram.com/taawundakwah
Website: taawundakwah.com

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini