بسم الله الرحمن الرحيم
Antara Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet[1]
Seorang penuntut ilmu, pertama sekali dia memperhatikan perbaikan dirinya sendiri dan senantiasa bersikap lurus, karena dia adalah teladan, baik dalam akhlaqnya maupun sikapnya.
Seorang penuntut ilmu, sangat bersemangat untuk meraih suatu kemanfaatan, bermajelis dengan para pemilik ilmu, pemilik keutamaan dan sifat wara’.
Seorang penuntut ilmu, senantiasa membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, menjaga waktunya (dari hal-hal yang tidak berguna), hingga engkau tidak melihatnya kecuali selalu mengambil manfaat, berpaling dari perkara yang sia-sia dan menyibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat saja.
Seorang penuntut ilmu, apabila dia berbicara maka dia memberi manfaat dengan perkataannya, jika dia menulis maka dia memberi manfaat dengan tulisannya, hingga orang yang bermajelis dengannya tidak akan pernah kosong dari suatu manfaat.
Seorang penuntut ilmu, menghargai kemulian ilmu dan kedudukan ulama, dia mengambil ilmu dari para ulama, menhormati dan mendoakan mereka serta memohon rahmat untuk (ulama) yang sudah meninggal.
Seorang penuntut ilmu, membenci ghibah dan membenci orang yang suka berghibah, dia juga tidak ridho apabila aib seseorang dibicarakan di depannya. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu bersikap tawadhu’, tidak mengangkat dirinya melebihi kedudukannya yang sebenarnya, tidak berbangga dengan sesuatu yang tidak dia miliki, tidak tertipu dengan pujian dan sanjungan, tidak meninginkan ketenaran, tidak pula kedudukan di tengah-tengah manusia, karena dia tahu bahwa yang mampu mengangkat dan merendahkan seseorang hanyalah Allah Ta’ala, bukan seorang manusia.
Seorang penuntut ilmu, senantiasa berdakwah dan mensihati kaum muslimin, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar sesuai dengan kaidah-kaidah syari’ah dan tatanan masyarakat. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu sangat bersemangat dalam menyatukan ummat, merekatkan hati-hati mereka dan membenci perpecahan antara Ahlus Sunnah, karena dia mengetahui bahwa perpecahan itu selalu bersama kebid’ahan dan persatuan selalu menyertai sunnah. Oleh karenanya dikatakan, “Ahlus Sunnah wal Jama’ah (persatuan)” dan “Ahlus Bid’ah wal Furqoh (perpecahan)”.
Demikian pula engkau lihat seorang penuntut ilmu selalu menjaga lisannya, dia tidak mengomentari semua gosip dan isu yang tersebar di masyarakat, karena dia tahu bahwa semua perkataan dan perbuatannya akan dihisab.
Seorang penuntut ilmu, memperhatikan maslahat pada setiap perkataan dan perbuatannya, dia tidak membuka pintu (mencontohkan) keburukan bagi manusia, tidak membicarakan perkara yang batil, tidak sibuk dengan permasalahan yang tidak dipahaminya, dia tidak masuk dalam suatu pembicaraan kecuali berdasar ilmu, sehingga dia tahu penyebab masalah yang ada dan apa solusinya. Benar-benar dia telah menyiapkan jawaban di hadapan Allah Ta’ala kelak (atas semua perkataan dan perbuatannya).
Inilah sebagian sifat penuntut ilmu, semoga Allah Ta’ala menganugarahkan sifat-sifat tersebut kepada kita.
Adapun pecandu internet, keadaannya terbalik, sebagaimana telah dimaklumi dan disaksikan.
Pecandu internet akhlaqnya rendah, suka melanggar kehormatan, menyia-nyiakan waktu tanpa manfaat, menyerang siapa saja tanpa memperdulikan kemuliaan ilmu, umur, kehormatan dan keutamaan. Dia juga berlagak ‘alim, mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain, semua itu adalah buah dari mencandu internet secara berlebihan. Hari dan tahun yang dia lalui kosong tak berarti, hingga akhirnya dia tidak bisa tenang dan tidak membiarkan orang lain tenang.
Maka, jika engkau ingin menjadi penuntut ilmu, jalannya ada di depanmu dan telah jelas bagimu tanda-tandanya. Namun jika kamu memilih jadi pecandu internet, jalannya juga ada di depanmu, yang dipenuhi dengan kotoran dan najis, maka kotorilah dirimu sesuai kehendakmu, akan tetapi janganlah engkau membohongi manusia, sehingga engkau disangka seorang penuntut ilmu!
Diterjemahkan dari website resmi Asy-Syaikh Abu Malik Abdul Hamid Al-Juhani hafizhahullah, Imam dan Khotib Masjid Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu di Yanbu’ Al-Bahr, juga Da’i di Kementrian Wakaf, Dakwah dan Bimbingan KSA, dari artikel yang berjudul:
الفرق بين طالب العلم , وطالب الأنترنت
[1] Nasihat ini beliau tulis sebagai nasihat kepada para penuntut ilmu yang berdakwah via internet, sekaligus sebagai celaan terhadap orang-orang yang suka menyebar kerusakan di internet, mengoyak persatuan Ahlus Sunnah dan membuat lari kaum muslimin dari dakwah yang penuh berkah ini
Jazakallahu khoiron ya akhi…
ijin share ustadz
Tafaddhal yaa Akhil Karim.
assalaamu’alayk, ustadz, izin cantum blog ini di blog saya, boleh?
Wa’alaykissalam, tafaddhaly.
Subhanallah, terenyuh kalau baca artikel seperti ini… masya Allah. Jazakumullahu Khoiron Katsiir atas dimuatnya artikel ini.
SubhanaALLAH……syukron ustadz nasehatnya sangat bermamfaat buat ana dan kaum muslimin,ana izin copas ustadz….barakALLAH hu fiik
Tafaddhal, wa fiyk baarokallah.
[…] Sumber: http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ […]
[…] sumber : http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ […]
Subhanallah..mudah2an Allah subhanahu wa ta’ala melembutkan hati2 para salafiyun. Ana izin share/copas ustad..Jazakallahu khoiron katsiir..
Assalamu’alaikum…
Sebuah Refleksi Tuk Diri Ini..
Mega Izin Share Juga Yach Ustad.. Syukron
[…] http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ Categories: Islam Tags: Dakwah, Ilmu, Internet Comments (0) Trackbacks (0) Leave a comment […]
Subhanallah.Astagfirrudzunuuba ilallah. Modah2an yg maha rahman dan rahim membinbing.memberi petunjuk di jalan yang lurus,dan bukan jalan bagi orang2 yg sesat.
Ustadz-jazakallah khoiran katsiir.
asalamu alikum warohmatullohi wabarokatuh.. ana ijin share
[…] SUMBER: http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ […]
JAZAKUMULLOHU KHOIR,IJIN SHARE
barokalloh fiikum,,,izin share ustadz…
[…] http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ Comments RSS feed LikeBe the first to like this […]
[…] http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ LikeBe the first to like this […]
Jazakallohu khoir, Insya Alloh sangat bermanfaat
[…] on 1 November 2010 by […]
[…] Sumber: http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ […]
Assalamualaikum ‘ Izin Copy
Jazakallahu khairan
[…] Sumber : http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/#comment-116… […]
[…] Antara Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet (via موقع أبي عبد الله سفيان خالد بن إدهام روراي السلفي الأندونيسي) oleh azmanutara pada Jun 10, 2011 بسم الله الرحمن الرحيم Antara Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet[1] Seorang penuntut ilmu, pertama sekali dia memperhatikan perbaikan dirinya sendiri dan senantiasa bersikap lurus, karena dia adalah teladan, baik dalam akhlaqnya maupun sikapnya. Seorang penuntut ilmu, sangat bersemangat untuk meraih suatu kemanfaatan, bermajelis dengan para pemilik ilmu, pemilik keutamaan dan sifat wara’. Seorang penuntut ilmu, senantiasa membekali diri dengan il … Read More […]
ijin share Ustadz
izin share
[…] Sumber: http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/01/antara-penuntut-ilmu-dan-pecandu-internet/ […]
Bismillah, Subhanallah..nasehat di tas sangat bermanfaat sekali bagi ana sekeluarga khususnya dn bagai seluruh ahlusunnah waljama’ah yang membacanya.. sehingga ahlusunnah waljama’ah terhindar dari perpecahan…aamiin Allahumma aamiin. Hafidzokumullahu jami’an wa baarakallahu fiikum.
Bismillah. Syukron atas nasehatnya ustadz. Seomga Allah menjaga ustadz dan keluarga. Ana izin share.