بسم الله الرحمن الرحيم
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِي يَطُوفُ عَلَى النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِي لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيهِ وَلاَ يُفْطَنُ بِهِ فَيُتَصَدَّقُ عَلَيْهِ وَلاَ يَقُومُ فَيَسْأَلُ النَّاسَ
“Bukanlah orang miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada manusia hingga mendapatkan satu dua suapan dan satu dua butir kurma, akan tetapi orang miskin itu yang tidak mendapatkan kekayaan yang mencukupinya, namun tidak ada yang menyadari kebutuhannya sehingga kemudian memberi sedekah kepadanya, dan tidak juga ia meminta-minta kepada manusia.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz ini milik Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Beberapa Pelajaran:
1) Celaan dan larangan meminta-minta atau mengemis, dan hendaklah malu untuk melakukannya.
2) Anjuran bersedekah, terutama kepada orang-orang shalih lagi fakir yang tidak suka meminta-minta.
3) Anjuran untuk memperhatikan keadaan dan kebutuhan kaum muslimin serta mengokohkan tali persaudaraan.
4) Kriteria orang miskin adalah yang memiliki harta namun belum mencukupi kebutuhannya, adapun orang fakir yang tidak memiliki harta sama sekali atau memiliki harta namun masih sangat jauh dari mencukupi.
5) Islam mengajak kepada setiap akhlak yang terpuji dan melarang dari setiap akhlak yang tercela.