بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
“Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, serta hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb alam semesta, tiada serikat bagi-Nya. Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (kepada-Nya).’.” [Al-An’âm: 162-163]
Penjelasan Makna Ayat:
Allah memerintah Nabi-Nya untuk mengatakan kepada orang-orang musyrikin, yang menyembah selain Allah dan menyembelih untuk selain Allah, “Sesungguhnya aku mengikhlaskan untuk Allah: shalatku, sembelihanku, dan segala hal berupa keimanan dan amal shalih yang aku hidup dan mati di atas hal itu. Semua hal itu kutujukan kepada Allah semata, dan aku tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, bertolak belakang dengan sesuatu berupa kesyirikan yang kalian berada di atas (kesyirikan) tersebut.
Pelajaran dari Ayat:
1. Bahwa menyembelih untuk selain Allah adalah syirik besar karena Allah menggandengkan (penyebutannya di dalam ayat) dengan shalat. Sebagaimana, seseorang yang mengerjakan shalat untuk selain Allah berarti dia telah berbuat kesyirikan, demikian pula orang yang menyembelih untuk selain Allah berarti dia telah berbuat kesyirikan.
2. Bahwa shalat dan menyembelih termasuk ibadah yang paling agung.
3. Kewajiban untuk ikhlas kepada Allah dalam semua peribadahan (memurnikan ibadah hanya kepada-Nya).
4. Bahwa ibadah-ibadah adalah tauqifiyyah -yaitu hanya bergantung pada perintah syariat- berdasarkan firman Allah Ta’âlâ, “Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.”
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullahu ta’ala]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
[…] Tauhid (Memurnikan Ibadah Hanya kepada Allah Ta’ala), Pelajaran Terbesar dari Syari’at B… […]
[…] Tauhid (Memurnikan Ibadah Hanya kepada Allah Ta’ala), Pelajaran Terbesar dari Syari’at B… […]