Adakah Sholat Sunnah Syuruq?

4
1608

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Matahari Terbit

Pertanyaan:

Bismillaah, assalamu ‘alaykum…afwan ustadz ana mw bertanya..

1. Apa derajat hadist dari hadist ini, Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu berdzikir kepada Allah ta’ala hingga terbit matahari, kemudian dia shalat dua rakaat,maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan pahalanya sempurna,sempurna dan sempurna (Hr. At tirmidzi)…

2. Dan Bolehkah ana melakukan shalat di waktu syuruq tetapi setelah shalat subuh berjamaah ana pulang sebentar trus kembali lagi ke masjid sampai matahari terbit? Rumah ana sekitar 10 meter dari masjid…syukron…

Jawaban:

Wa’alaykumussalam,

1. Hadits yang Anda tanyakan berbicara tentang sholat yang dilakukan pada waktu syuruq dan derajatnya hasan insya Allah ta’ala, sebagaimana diterangkan oleh Al-Imam Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah, no. 3403 dengan lafaz:

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah lalu berdzikir kepada Allah ta’ala hingga terbit matahari, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam mengatakan: Pahalanya sempurna, sempurna, sempurna.” [HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu]

Hadits di atas menunjukkan ganjaran sholat sunnah syuruq yang sangat besar dengan 4 syarat: 1) Sholat shubuh berjama’ah, 2) Dilakukan di masjid, 3) Duduk berdzikir kepada Allah ta’ala di masjid sampai matahari terbit, 4) Sholat dua raka’at.

2. Jika kepulangan Anda karena suatu hajat dan hanya dalam waktu yang singkat maka tidak mengapa insya Allah ta’ala.

Beberapa Faidah:

Faidah Pertama: Jika keluarnya seseorang dari masjid untuk suatu amalan yang lebih besar seperti menuntut ilmu maka itu lebih afdhal [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 12/115, no. 19008]

Faidah Kedua: Jika seseorang sholat di rumahnya karena udzur syar’i seperti sakit atau khauf (takut), lalu ia melakukan amalan seperti dalam hadits di atas maka ia mendapatkan pahala yang sama insya Allah ta’ala. Hal ini juga berlaku bagi wanita, dan lebih afdhal sholatnya wanita di rumahnya [Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 11/389]

Juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ ، أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar, maka ditulis untuknya pahala yang biasa ia kerjakan ketika mukim lagi sehat.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Musa radhiyallahu’anhu]

Faidah Ketiga: Waktu syuruq adalah setelah matahari terbit dan meninggi seukuran satu tombak. Dan jika seseorang luput darinya sholat sunnah fajar yang biasa ia kerjakan, hendaklah ia mengqodho’nya terlebih dahulu, baru kemudian sholat syuruq [Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 14/204, no. 869]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

4 KOMENTAR

  1. bismillaah.
    ustadz, apakah waktu syuruq itu sama dgn dhuha? kapankan mulainya masuk waktu dhuha?
    dari pernyataan ‘Waktu syuruq adalah setelah matahari terbit dan meninggi seukuran satu tombak’,sepertinya jaraknya agak jauh dari waktu shubuh. apakah selama menunggu waktu syuruq seseorang berdiam duduk berdzikir di masjid sajakah?
    kemudian apabila kita terluput dari mengerjakan shalat sunnah fajar, apakah boleh mengqadha nya langsung setelah shalat shubuh?
    jazakumullaahu khairan

    • AlhamduliLlaah.

      1. Waktu syuruq beda dengan dhuha. Mulai masuk waktu dhuha ketika matahari mulai panas sampai menjelang sholat zhuhur.

      2. Berdasarkan hadits di atas hendaklah seseorang menunggu di masjid seraya berdzikir kepada Allah ta’ala untuk mendapatkan keutamaan seperti pahala umroh, namun tidak mengapa jika ia tidak menunggu di masjid, kemudian setelah masuk waktunya ia kembali ke masjid untuk melakukan sholat syuruq, namun ia tidak mendapatkan pahala umroh seperti dalam hadits.

      3. Boleh mengqodho’ sholat sunnah fajar langsung setelah sholat fajar (shubuh).

      WabiLlaahit taufiq.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini