HUKUM SHOLAT TARAWIH DUA SESI

Artikel Ramadhan (34)

0
78

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

“Sholat malam itu dua raka’at, dua raka’at, maka apabila seorang dari kalian khawatir masuknya waktu Shubuh hendaklah sholat satu raka’at sebagai witir untuk menutup sholat yang telah ia kerjakan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma]

Hadits yang mulia ini menunjukkan bolehnya sholat malam tanpa batasan raka’at, sampai apabila mendekati waktu Shubuh hendaklah ditutup dengan witir satu raka’at, karena apabila tiga raka’at atau lebih, waktunya tidak mencukupi.

Oleh karena itu, pendapat yang benar insya Allah, boleh melakukan sholat malam dua sesi atau lebih, karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak membatasi jumlah raka’at sholat malam.

Bahkan telah dinukil ijma’ oleh sebagian ulama bahwa tidak ada batasan jumlah raka’at sholat malam.[1]

Terutama di 10 malam terakhir Ramadhan, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.

Disebutkan dalam fatwa Kumpulan Ulama Besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah,

لا بأس أن يزيد في عدد الركعات في العشر الأواخر عن عددها في العشرين الأول ويقسمها إلى قسمين : قسما يصليه في أول الليل ويخففه على أنه تراويح كما في العشرين الأول ، وقسما يصليه في آخر الليل ويطيله على أنه تهجد ، فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يجتهد في العشر الأواخر ما لا يجتهد في غيرها

“Tidak mengapa seseorang menambah jumlah raka’at di sepuluh hari terakhir melebihi dua puluh hari pertama, dan boleh ia membagi menjadi dua sesi:

Pertama, ia sholat di awal malam dan ia ringankan sholatnya sebagai tarawih sebagaimana pada dua puluh hari pertama.

Kedua, ia sholat di akhir malam dan ia panjangkan sholatnya sebagai tahajjud.

Karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersungguh-sungguh ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan melebihi hari-hari yang lain.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/83 no. 19854]

Namun dengan syarat, apabila telah melakukan sholat witir di sesi pertama maka tidak lagi melakukan sholat witir lagi di sesi yang kedua.

Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ

“Tidak boleh melakukan dua kali sholat witir dalam satu malam.” [HR. Abu Daud dari Thalq bin Ali radhiyalahu’anhu, Shahih Abi Daud: 1293]

Maka apabila imam telah salam setelah witir di sesi kedua, hendaklah jama’ah yang telah sholat witir di sesi pertama jangan ikut salam, melainkan menambah satu raka’at lagi kemudian salam, agar tidak menjadi witir.

Catatan Kaki:

[1] Lihat Syarhu Fadhli Shiyaami Ramadhan wa Qiyaamihi lil ‘Ushoimi hafizhahullah, hal. 56.

Sumber: Buku Fikih Ringkas Sholat Tarawih
Link Download: https://t.me/taawundakwah/9589
Link Alternatif: http://bit.ly/fikih_tarawih

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ═══

Bimbingan Umroh & Haji Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc dan Asatidzah Ahlus Sunnah hafizhahumullah

Insya Allah Keberangkatan Umroh dan Haji 2024
– Umroh I’tikaf Akhir Ramadhan, Lebaran di Makkah 17 Hari (1 April ’24)
– Umroh Syawwal Libur Lebaran (15 April ’24)
– Umroh Plus Turki (9 Mei 2024)
– Haji Tanpa Antri 2024
– Umroh Muharram 1446
– Umroh 17 Agustus 2024
– Umroh Desember (Akhir Tahun 2024)

HUBUNGI wa.me/628118247111

Gabung Grup WA Info dan Konsultasi Fikih Umroh dan Haji Asatidzah Ahlus Sunnah: https://chat.whatsapp.com/IxtiARFN3M2CsV5EJs3Fqo

═══ ❁✿❁ ═══

WA GROUP KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Admin:
wa.me/628111833375

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/kitab_tauhid
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Medsos dan Website:
youtube.com/c/kajiansofyanruray
instagram.com/sofyanruray.info
facebook.com/sofyanruray.info
instagram.com/taawundakwah
facebook.com/taawundakwah
twitter.com/sofyanruray
sofyanruray.info

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini