Penyakit Hasad, Bahayanya, Obatnya dan Pencegahannya

0
2828

Asy-Syaikh Prof. DR. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

Penerjemah: Ustadz Muhammad Qodri, Lc hafizhahullah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

السؤال: ما علاج الحسد وكيفيَّة الوقاية منه شرعًا‏ ؟‏

Tanya: Apa obat penawar penyakit hasad (dengki, iri hati) dan bagaimana cara pencegahannya menurut syari’at?

الجواب: الحسد داء خطير، ونقص عظيم، وهو تمنِّي زوال نعمة الله عمَّن أنعم عليه من خلقه، وهو اعتراض على الله، وهو من صفات اليهود والكفار‏:‏
قال تعالى‏:‏ ‏{‏مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ‏}‏ ‏[‏البقرة‏:‏ 105‌‌‏]‌‏
وقال تعالى‏:‏ ‏{‏وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ‏}‏ ‏[‏البقرة‏:‏ 109‌‌‏]‌‏
وقال تعالى عن اليهود الذين حسدوا محمدًا صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏{‏أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ‏}‏ ‏[‏النساء‏:‏ 54‏]‌‏
وعلاج الحسد ليذهب عن الإنسان أن يستعيذ بالله منه، ويسأله أن يعافيه منه، ويكثر من ذكر الله عندما يرى ما يُعجبه‏.‏
وأمَّا علاجه بالنسبة للمحسود؛ فهو أن يستعيذ بالله من شرّ الحاسد، ويقرأ المعوِّذتين، ويدعو الله سبحانه وتعالى، ويتوكَّل عليه‏.

Jawab: Hasad adalah penyakit yang berbahaya dan aib yang begitu besar.

Adapun yang dimaksud dengan hasad ialah keinginan hilangnya nikmat Allah dari seseorang yang telah Allah karuniakan kepadanya nikmat tersebut, maka hasad merupakan perlawanan kepada Allah (karena orang yang hasad itu seakan tidak setuju dengan takdir Allah memberi nikmat kepada seseorang, pen), dan hasad ini termasuk sifat Yahudi dan orang-orang kafir.

Firman Allah ta’ala,

مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ‏

“Orang-orang kafir dari kalangan ahlul kitab dan musyrikin tidak suka jika diturunkan kepada kalian kebaikan, walau sedikit dari Rabb kalian.” (Al-Baqarah: 105)

Dan firman Allah ta’ala

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ‏

“Begitu banyak ahlul kitab yang menginginkan agar kalian kembali kepada kekafiran setelah beriman, yang demikan itu disebabkan oleh penyakit hasad yang telah memenuhi diri-diri mereka setelah jelas bagi mereka kebenaran.” (Al-Baqarah: 109)

Dan firman Allah tentang Yahudi yang dengki kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ‏

“Bahkan Apakah orang-orang Yahudi itu merasa iri dan dengki terhadap Muhammad atas nikmat kenabian dan kerasulan yang telah Allah berikan kepadanya.” (An-Nisa: 54)

Obat penawar penyakit hasad ini adalah:

(1) Memohon perlindungan kepada Allah dan meminta kepada-Nya agar dijaga dari penyakit ini.

(2) Senantiasa berdzikir kepada Allah ketika menyaksikan sesuatu yang dia kagumi (yaitu ketika melihat suatu nikmat yang Allah anugerahkan kepada orang lain, pen).

Adapun obat bagi orang yang didengki:

(1) Hendaknya dia banyak memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan orang yang dengki.

(2) Membaca al-mu’awwidzatain, dua surat untuk memohon perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas).

(3) Berdoa kepada Allah ta’ala,

(4) Dan bertawakkal hanya kepada-Nya.

(Al-Muntaqo min Fatawa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah versi Android no. 79)

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Channel Telegram:
taawundakwah
kajian_assunnah
kitab_tauhid
videokitabtauhid
kaidahtauhid
akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke 628111833375
Atau 628111377787

Medsos dan Website:
Facebook
Instagram
Website

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini